Tanpa kabar tanpa suara, tiba-tiba pemuda asal Sigempol Brebes berkunjung ke Alas Jaran Grinting pada hari Minggu (29/3). Kedatangan Mas Radi ke Grinting dalam rangka silahturahmi, mengeratkan hubungan yang ada antar pengelola Daya Tarik Wisat (DTW) di Brebes. Mas Radi adalah pengelola DTW Pulau Hantu yang ada di Desa Sigempol, Kecamatan Brebes.
Ini memang bukan kali pertama ia datang ke sini. Apalagi mas Radi memiliki istri asli orang Grinting, mba Erna, yang jadi salah satu pengajar di SD Negeri Grinting 1.
Hubungan antara mas Radi dengan pengelola DTW Alas jaran juga tergolong sangat erat dan akrab. Antara kami sering berkomunikasi via hp, sharing, diskusi baik secara langsung maupun tidak.
Pemberlakuan Lockdown di tiap DTW menyebabkan mas Radi merasa bingung, mengingat di pulau hantu merupakan tempat ia bisa menafkahi keluarganya. Apalagi kebijakan ini sifatnya tidak pasti akan lama tidaknya. Makanya ia datang ke Alas Jaran Grinting untuk menghilangkan kejenuhan di rumah dan sambil tilik kampung halamannya yang kedua. Selain itu juga ia pengin melihat-lihat sejauh mana perkembangan Alas Jaran yang lagi proses pembangunan track dan gazebo.
Meski datang ke rumah sendiri, namun mas Radi tidak seperti biasanya ditemani anak istrinya. Kali ini ia datang sendirian. Mungkin supaya bisa leluasa ngobrol-ngobrol di sini.
Banyak obrolan yang dilakukan, diantaranya terkait potensi memancing di Grinting yang mirip dengan yang ada di Pulau Hantu. Makanya mas Radi sering bolak balik ke sini untuk saling berbagi cerita tentang potensi tersebut yang menurutnya perlu penanganan  yang serius, supaya jadi destinasi yang menarik bagi para angler yang tersebar di berbagai penjuru.
Mas Radi berharap di Grinting bisa di sediakan ranggon-ranggon untuk tempat para mancing mania. Dengan adanya ranggon-ranggon, maka para pemancing akan nyaman dan senang.