Mohon tunggu...
Allifia Fatika Putri
Allifia Fatika Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Sedang menempuh pendidikan di perguruan tinggi

Suka hal-hal yang berbau alam, kepribadian, pendidikan, sosial, dan sejarah. Dalam proses belajar menulis, semoga bermanfaat! :)

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Perihal Emosional: Memendam Emosi Itu Sederhana yang Berbahaya!

18 September 2022   20:05 Diperbarui: 20 September 2022   17:44 594
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sumber Ilustrasi: Maglart ng, Pinterest)

Pernah punya teman atau kerabat yang memiliki sifat yang terkenal sangat sabar dan pendiam?  tapi saat marah, rasanya tidak ada orang yang berani melawan. Yaa, saya sendiri punya teman seperti itu. Saya juga pernah mendengar pepatah dari orang lain, "Jangan menyepelekan  marahnya orang yang sabar dan tangisanya orang yang periang". Disini saya mengambil kesimpulan, bahwa semua itu ada batasan.

Sama! Kita sebagai manusia yang sempurna dengan diberikan perasaan dan emosional seperti bahagia, sedih, marah, takut, terkejut, jijik, dan kecewa itu hal yang wajar kita alami dan kita luapkan apa yang kita rasakan, jangan dipendam loh yaa. Emosi yang seringkali dipendam adalah rasa kecewa, marah, sedih, dan takut. Emosi sendiri merupakan suatu respon dari reaksi yang kita alami. Emosi sendiri mempunyai peranan yang sangat berpengaruh terhadap sikap kita. Emosi baik atau buruknya itu hanya bergantung pada dampak yang ditimbulkan oleh diri sendiri maupun orang lain (Martin, 2003).

Untuk kamu yang masih sering bilang "aku baik-baik saja kok" atau sering menyepelekan emosi dan memiliki beranggapan emosi itu akan hilang oleh sendirinya sehingga kamu memilih memendam emosi tersebut, padahal ada sesuatu yang mengganjal dalam hati atau bahkan sebenarnya kamu sedang merasa kesal, capek, atau sedih. Memang sih memendam emosi itu sederhana, kita bisa diam saja atau bahkan berbohong pada diri sendiri dan orang lain, karena terasa lebih mudah. Tapi apakah kamu tau memendam emosi itu berbahaya?

Emosi yang tidak teregulasi ibarat seperti Balon yang diisi air terus-menerus, akibatnya akan meledak sewaktu-waktu.

Nah, emosi itu ibarat air dan hati ibarat balon. Ketika kita memendam emosi, mungkin kamu bisa menahannya dan orang lain tidak tau apa yang kalian rasakan, namun emosi (air) itu harus tetap dikeluarkan, tetapi kamu memilih untuk memendam dalam hati (balon). Bayangkan jika itu terus dilakukan secara terus-menerus. Pasti balon itu mau tidak mau akan meledak juga karena balon tersebut sudah tidak mampu menampung air tadi. Lantas apa yang terjadi pada emosi dalam hati  jika kita memendamnya secara terus-menerus? Jawabannya,  yaa sama seperti balon tadi.

Sebenarnya apa sih yang membuat seseorang memilih untuk memendam emosi yang sedang dirasakan?. Sebenarnya banyak faktor alasan seseorang memilih untuk memendam emosi, namun ada beberapa hal yang sering menjadi alasan antara lain, tidak memiliki kepercayaan kepada orang lain, menganggap bahwa menunjukkan emosi adalah sesuatu yang lemah, menjaga perasaan orang lain dan mengalah, terlanjur lelah untuk mengungkapkan semuanya, dan tidak adanya kesadaran emosi apa yang sedang dialami.

Dampak dari memendam emosi yang perlu kamu tau adalah ketika emosi yang kita sudah pendam sekian lama telah meledak, bisa jadi bukan kamu saja yang terkena dampaknya, melainkan orang yang disekitar kamu juga. Hal ini dikarenakan kamu akan kehilangan kendali dan dapat menyakiti dirimu dan orang lain. 

Pada intinya memendam emosi itu bukan lah jalan yang terbaik, emosi tidak akan hilang jika dipendam malahan bisa tertanam dalam hati dan tubuh kita, dan itu akan terus bertambah.  Masih banyak yang percaya jika memendam emosi itu diharapkan bisa hilang sendiri, tapi kenyataannya emosi itu membuat kita terbebani.

Selain itu, bahayanya dampak dari memendam emosi juga beragam loh! Kamu bisa menjadi orang yang emosian, dijauhi teman-teman, menimbulkan penyakit, sering berpikiran negatif, tidak produktif, menurunnya rasa empati, susah mengenali emosi yang kamu sedang rasakan, hati menjadi sesak, tidak tenang, menimbulkan rasa dendam, dan bisa memicu stress bahkan burnout. Intinya memendam emosi berkepanjangan itu dapat berdampak buruk bagi kesehatan mental dan fisik kamu!

Lantas bagaimana cara menyiasati hal tersebut? jawabannya adalah kita harus meregulasi emosi. Regulasi emosi itu bisa disebut dengan upaya kita untuk bisa mengontrol dan mengatur emosi. Dengan ini saya sedikit memberikan tips bagaimana caranya kita bisa meregulasi emosi dengan cara yang baik:

  • Jujur pada diri sendiri, hal ini menunjukan bahwa kamu menghargai dirimu sendiri.
  • Mengetahui emosi apa yang sedang dialami, jika emosi negatif maka lampiaskan dan keluarkan saja
  • Mengetahui apa penyebab adanya emosi yang kamu rasakan. 
  • Setelah mengetahui penyebab emosi itu datang, kamu bisa mengevaluasinya. 
  • Kamu juga bisa melampiaskan emosi kamu dengan sesuatu hal yang kamu sukai, seperti mendengarkan musik, melakukan kegiatan positif, menceritakan perasaanmu kepada orang yang kamu anggap terpercaya, dan bisa menulis di buku diary
  • Memberikan waktu untuk menenangkan diri kamu. Kamu bisa bermeditasi atau istirahat
  • Tanamkan pada diri bahwa semua ada hikmahnya dan kamu yakin bahwa bisa melewati semuanya serta tersenyumlah! 

Jadi, mulai sekarang jika kamu merasakan sesuatu yang mengganjal dalam hati dan merasakan beberapa macam emosi, luapkanlah, biarkan emosi itu lepas, bebaskan dirimu untuk mengekspresikan emosi tersebut dalam hal yang positif. Sayangilah kesehatan fisik dan mentalmu!~ semangatt ..

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun