Perhatikan gambar dibawah, hamparan batu hampir memenuhi sungai dan hanya menyisakan sedikit alur yang bisa dilewati. Â Pada musim penghujan, alur sungai seperti ini akan membentuk riam dan menjadi berbahaya untuk dilalui.
[caption id="attachment_415158" align="aligncenter" width="474" caption="Kondisi di Penghuluan Sungai Seruyan disaat air sedang dalam kondisi normal, jika pasang naik pada daerah seperti ini akan membentuk riam, sementara jika air lebih surut lagi, sungai menjadi sulit dilewati | Dok. Pribadi"]

Pada hari berikutnya kami melakukan perjalanan ke Desa Tanjung Batik, Kecamatan Katingan Hulu, Kabupaten Katingan, Kalimantan Tengah. Â Beruntung, air sungai Katingan cukup besar, permukaan air cukup dalam tetapi belum sampai membentuk riam.
[caption id="attachment_415160" align="aligncenter" width="474" caption="Sungai Katingan saat kondisi air sedang pasang naik, penduduk setempat bersiap melakukan perjalanan, perhatikan ketinggian air pada body kelotok, antara permukaan air dan papan tertinggi body tidak sampai 20 cm | Dok. Pribadi"]

Untuk melakukan perjalanan seperti ini, dibutuhkan motoris/jurumudi yang sangat berpengalaman dikondisi air pasang naik maupun surut, jangan sesekali menggunakan motoris kelas coba-coba, karena bahaya menghadang. Bahkan tidak jarang, motoris berpengalamanpun mengalami kecelakaan.
[caption id="attachment_415161" align="aligncenter" width="474" caption="Sungai Katingan Saat Air Pasang Naik, ada pulau yang membelah sungai, motoris/jurumudi yang tidak berpengalaman akan terjebak kejalan yang salah dan kelotok akan kandas dipermukaan kerikil atau baru | Dok. Pribadi"]

Salah satu tipuan alur sungai seperti gambar diatas, motoris/jurumudi yang tidak berpengalaman pasti akan mengambil jalur kiri, karena arus lebih tenang. Â Tetapi motoris/jurumudi berpengalaman akan mengambil jalur kanan, walaupun arus lebih deras, tetapi alur lebih dalam. Â Mereka sudah mampu memperhitungkan, mesin kelotok yang mereka gunakan cukup mampu digunakan untuk menerjang arus. Â Pilihan kekiri terlihat lebih aman, tapi mereka tahu jika kekiri, dipastikan kelotok akan kandas, karena dangkal.
[caption id="attachment_415163" align="aligncenter" width="474" caption="Penduduk setempat sedang menjala ikan | Dok. Pribadi"]

Dalam perjalanan ini kami bertemu dengan penduduk setempat sedang menjala ikan, sepintas kelihatan aneh, disaat kondisi air pasang naik, justru menjala ikan. Â Kehidupan dialam mengajarkan mereka dengan bijak, jika kondisi pasang naik seperti ini, mereka mengarahkan tebaran jala ke air yang cukup deras, karena arus yang cukup deras disenangi ikan seluang, semah dan dungan. Â Selain menjala, biasanya penduduk setempat jika air tenang memasang pukat (jaring) penangkap ikan, ada juga yang menggunakan pancing bahkan ada dengan cara menyelam. Â Mencari ikan dengan cara menyelam dan menggunakan senjata dimungkinkan karena jika tidak hujan ari sungai cukup jernih dan jarak pandang dalam air cukup untuk berburu.
[caption id="attachment_415164" align="aligncenter" width="474" caption="Setelah lelah melakukan perjalan pada dua sungai yang berbeda dengan jarak tempuh memakan waktu beberapa hari, dan mumpung narsis hanya penyakit ringan, saatnya narsis ditulisan sendiri. Tadinya mau ditulis kampret narsis, tetapi karena saya belum menjadi anggota Kampret di Kompasiana dan dikhawatirkan terjadi tuntutan dikemudian hari, makanya kampret narsis dibuang. | Dok. Pribadi"]
Ada yang berminat? sejujurnya perjalanan seperti ini ngeri-ngeri sedap, andai boleh memilih saya lebih suka jalan-jalan ke Bali, Jakarta atau daerah lainnya diluar Kalimantan (yang penting transportasinya mudah), pengalaman memang banyak, tapi kengerian pun tak kurang.(*)