Mohon tunggu...
Maulana Hanif Al Faqih R.
Maulana Hanif Al Faqih R. Mohon Tunggu... Freelancer - Hanif

Saya seorang homeschooler sejak lulus SMP, menekuni dunia IT dari kecil. Terutama mobile development, hobi naik gunung, baca buku, sama travelling

Selanjutnya

Tutup

Money

Rindu J&T Express yang Dulu

13 Desember 2019   09:59 Diperbarui: 13 Desember 2019   09:55 256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
JNT Express (sumber gingsul.com)

Masuknya revolusi industri 4.0 yang membuat semua menjadi serba instan, termasuk belanja pun sekarang tidak mengharuskan kita untuk datang ke penjual seperti kita dulu. Cukup siapkan smartphone, cari barang, lalu kita transfer sejumlah uang ke penjual dan barang akan dikirim ke depan rumah kita oleh ekspedisi paket. Peluang ini yang mungkin membuat JNT Express ada dan coba memberi kontribusi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan hal ini.

Dulu saya mengenal JNT Express sejak kelas 2 SMP, mungkin sekitar tahun 2016 akhir, disaat saya mulai menjual barang online saya di platform e-commerce. Memang waktu itu nama JNE masih mendominan untuk urusan ekspedisi paket, tapi kehadiran JNT Express yang memberi sedikit inovasi dengan pelayanannya. 

Seperti penjemputan paket ke rumah ketika ingin mengirim barang membuat kita tidak harus datang ke kantor unit terdekat lagi. Saya pun pernah menikmati layanan itu ketika saya menerima order yang cukup banyak dan tidak mungkin jika harus membawa semua paket itu ke kantor unit jika hanya menggunakan sepeda motor, saya tinggal mengisi form saja di aplikasi dan benar saja paket akan dijemput. Pengalaman pertama memang cukup memuaskan, saya memesan pada siang hari dan sore hari pun kurir sudah menunggu di depan rumah untuk mengambil paket saya. 

Mulai pada pesanan yang kedua untuk layanan penjemputan kurir saya harus menunggu hingga 1 hari lebih baru ada kurir yang menghampiri untuk menjemput paket saya. Waktu itu karena layanan customer service masih gratis melalui telepon saya pun tidak masalah harus telepon hingga 3x hanya untuk menanyakan kapan paket saya akan dijemput, namun entah sejak kapan. Layanan telepon gratis customer service itu dihilangkan, dan menjadi berbayar.

Hingga yang terakhir kalinya saya menggunakan layanan jemput paket itu, mungkin sekitar tahun 2018. Saya ada pesanan sepatu ke Depok, Jawa Barat, barang sudah saya packing dan siap untuk dikirim. Namun karena kondisi masih sekolah dan paket harus segera dikirim. Saya sudah mengisi form di aplikasi. Namun hingga 2 hari pun tidak ada kurir yang menjemput barang dirumah. Karena dari pagi hingga sore rumah selalu kosong penghuni.

Saya pun memutuskan dihari ketiga untuk mengirim barang saya sendiri kantor unit. Saya sedikit komplain namun respon yang saya dapatkan tidak memuaskan, mereka bilang kalau tugas mereka tidak hanya menjemput paket tapi juga mengantar paket. Oke saya bisa terima alasan itu, namun saya pikir ini sudah konsekuensi mereka untuk membuat layanan jemput paket maka mereka harus siap dengan personil yang dibagi untuk menjemput dan mengantar paket, saya waktu itu pun masih setengah kecewa.

Namun saya masih bisa memaklumi, walaupun saya harus kena marah customer karena barang yang tak kunjung dikirim. 

Sebenarnya saya sangat terbantu dengan layanan jemput paket ini, saya tidak harus keluar. Cukup duduk dirumah dan menunggu paket dijemput saja. Namun saya 2x sudah dibuat sedikit kecewa dengan pelayanan JNT Express yang belum bisa memaksimalkan keunggulan mereka, harusnya ini bisa dimaksimalkan oleh mereka sebagai daya tarik untuk menggunakan jasa JNT Express. 

Terlebih dengan adanya kerjasama free ongkir antara JNT Express dengan Bukalapak termasuk Shopee juga, saya tahu mereka ingin mengembangkan ekspansi bisnis dengan merambah sebanyak mungkin customer mereka. Namun seharusnya pelayanan juga harus ditingkatkan lagi, karena saat ini pelayanan JNT Express harus ditingkatkan lagi, terlebih untuk pengiriman barang.

Sebisa mungkin untuk mengurangi waktu delay paket kita diterima customer. Karena pengalaman paling buruk saya adalah baru menerima paket sekitar 1 minggu. Karena selama saya pakai JNT Express paket saya terima antara 2-3 hari saja, saya pun sempat bertanya ke kurir menanyakan kenapa hingga 1 minggu paket baru saya terima. Kata kurir ada overload pengiriman barang karena lonjakan pengiriman barang, waktu itu memang Shopee mengadakan promo free ongkir tanpa minimum pembelian.

Terakhir adalah order barang saya dari bulan Oktober kemarin hingga hari ini, masih belum saya terima. Saya membeli splitter audio, harganya memang murah dan mungkin ketika dipacking pun tidak terlalu besar. Saya bingung apakah paket saya hilang ditengah jalan, atau gimana saya belum menemukan kejelasan lagi. Yang pasti dari tracking yang saya lihat paket saya berada di SRG Gateway (gudang transit di Semarang), mungkin karena barang itu murah saya tidak terlalu mempermasalahkan. Tapi bagaimana jika nilainya cukup mahal. Mungkin hingga jutaan, itu cukup merugikan customer.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun