Mohon tunggu...
Al Johan
Al Johan Mohon Tunggu... Administrasi - Penyuka jalan-jalan

Terus belajar mencatat apa yang bisa dilihat, didengar, dipikirkan dan dirasakan. Phone/WA/Telegram : 081281830467 Email : aljohan@mail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Selain dengan KH Hasyim Asy’ari, KH Ahmad Dahlan Juga Akrab dengan Maulana Muhammad Ilyas

6 Agustus 2015   17:08 Diperbarui: 6 Agustus 2015   17:08 2703
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beberapa hari ini kita sering membaca sebuah postingan yang ditulis oleh ustadz Salim A Fillah mengenai betapa dekatnya hubungan pendiri dua organisasi Islam terbesar di Indonesia, KH Hasyim Asy'ari dan KH Ahmad Dahlan.

KH Hasyim Asy'ari adalah pendiri Nahdlatul Ulama (NU) yang pada tanggal 1-5 Agustus 2015 menyelenggarakan Muktamar yang ke-33 di Jombang, sedangkan KH Ahmad Dahlan atau pada masa mudanya bernama Muhammad Darwis adalah pendiri Muhammadiyah yang juga menyelenggarakan Muktamar yang ke-47 di Makassar pada tanggal  3-7 Agustus 2015.

Kedua tokoh nasional tersebut disebutkan sama-sama menjadi santri dari  Syaikhana Cholil Bangkalan, Madura. Keduanya kemudian dikirim oleh Syaikhana Cholil Bangkalan untuk belajar mengaji kepada seorang ulama besar di Semarang, bernama Kyai Soleh Darat.

Kyai Soleh Darat adalah seorang ulama terkemuka, ahli nahwu, ahli tafsir dan ahli falak. Keluarga besar RA Kartini juga mengaji pada beliau. Atas masukan dari RA Kartini pula, Kyai Soleh Darat menulis terjemahan Al Quran ke dalam bahasa Jawa agar bisa difahami. Sebelum itu, belum ada terjemahan serupa dari Al Quran.

Selama di Semarang dua santri tersebut belajar dengan rajin dan tekun. Kemudian oleh Kyai Soleh Darat, keduanya diperintahkan untuk melanjutkan pelajarannya ke Mekkah.  Di kota suci ini, keduanya  belajar kepada seorang ulama yang menjadi imam di Masjidil Haram, yaitu Syaikh Ahmad Khatib Al Minangkabawi. KH Hasyim Asy'ari muda terlihat yang sangat mencintai ilmu hadist, sementara Ahmad Dahlan lebih tertarik pada pemikiran dan gerakan Islam.

Sekembali ke Indonesia, KH Hasyim Asy'ari menetap di Tebuireng Jombang dan membuka pengajian Shahih Al Bukhari yang menjadi cikal bakal berdirinya Pesantren Tebuireng, Jombang yang masih berdiri hingga sekarang. Di kemudian hari, KH Hasyim Asy'ari mendirikan organisasi Nahdlatul Ulama.

Sementara KH Ahmad Dahlan mendirikan organisasi Muhammadiyah di Yogyakarta. Hubungan akrab kedua tokoh tersebut berlanjut sampai generasi keempat, putra putri Tebuireng yang belajar di Yogyakarta selalu tinggal di rumah keluarga KH Ahmad Dahlan, termasuk Gus Dur.

Maulana Muhammad Ilyas

Selain berteman dengan KH Hasyim Asy'ari, KH Ahmad Dahlan dikabarkan juga berteman akrab dengan Maulana Muhammad Ilyas, seorang ulama dari India. Jalinan pertemanan ini dapat dibaca dalam buku “Muhammad Amien Rais Memimpin dengan Ruhani”, tulisan Zaim Uchrowi (Cetakan III, Juni 2004).

Tidak ada keterangan apakah KH Hasyim Asy'ari juga berteman dengan Maulana Muhammad Ilyas atau tidak. Menurut dugaan saya pribadi, jika KH Ahmad Dahlan berteman dengan Maulana Muhammad Ilyas, kemungkinan juga KH Hasyim Asy'ari juga berteman dengan Maulana Muhammad Ilyas, karena kebetulan kurun waktu belajar ketiga santri tersebut di Mekkah hampir bersamaan. Untuk masalah ini perlu penelusuran lebih lanjut.

Sebagaimana kedua tokoh tersebut di atas, Maulana Muhammad Ilyas juga menghabiskan masa mudanya dengan belajar dari satu madrasah ke madrasah yang lain. Maulana Ilyas kemudian juga meneruskan belajarnya ke tanah suci Makkah, disanalah beliau bertemu dengan KH Ahmad Dahlan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun