Mohon tunggu...
Aliyyah Zahra
Aliyyah Zahra Mohon Tunggu... Mahasiswi

Saya tertarik pada bidang pendidikan dan olahraga untuk saat ini

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Etika Dakwah Dan Moralitas

19 Oktober 2025   09:11 Diperbarui: 19 Oktober 2025   09:11 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Pada materi etika Dakwah dan Moralitas yang dijelaskan oleh kelompok saya yaitu kelompok 5 yakni, sebagai berikut:

Dakwah merupakan proses mengajak manusia untuk memahami dan mengamalkan ajaran agama Islam, selain itu Keberhasilan dakwah juga tidak hanya ditentukan oleh isi pesan, tetapi juga oleh etika dan ilmu yang dimiliki seorang da'i. Etika membuat dakwah lebih santun dan bijaksana, sedangkan ilmu memastikan pesan yang disampaikan benar dan bermanfaat. Dalam konteks keilmuan Etika dakwah berarti pedoman moral dan prinsip ilmiah dalam menyampaikan ajaran Islam dengan jujur, objektif, dan penuh tanggung jawab.

Para ulama menegaskan bahwa dakwah harus didasari dengan ilmu dan adab agar tidak menimbulkan kesalahpahaman, serta ada beberapa prinsip utama etika dakwah yaitu, berilmu sebelum berdakwah, bersikap santun, menggunakan bahasa yang mudah, jujur, dan menjadi teladan. Berdasarkan QS. An-Nahl [16]: 125 yang berbunyi: 

                                                                                                           

"Serulah (manusia) ke jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang baik serta debatlah mereka dengan cara yang lebih baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang paling tahu siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dia (pula) yang paling tahu siapa yang mendapat petunjuk"

Usai menyebut keteladanan Nabi Ibrahim sebagai imam, nabi-nabi dan rasul meminta Nabi Muhammad untuk mengikutinya, pada ayat ini Allah meminta beliau menyeru kepada manusia untuk ke jalan Allah dengan cara yang baik, "Wahai Nabi Muhammad, serulah dan ajak-lah manusia kepada jalan yang sesuai tuntunan Tuhanmu yaitu, Islam dengan cara yang hikmah, tegas, benar, serta bijak, dan dengan pengajaran yang baik.

Dan berdebatlah dengan mereka, yaitu siapa pun yang menolak, menentang atau meragukan seruanmu, dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Yang Maha Memberi petunjuk dan bimbingan, Dialah yang lebih mengetahui siapa yang sesat dan siapa yang menyimpang dari jalan-Nya, dan Dialah pula yang lebih mengetahui siapa yang mendapat petunjuk dan berada di jalan yang benar.

Teori Komunikasi Dakwah menekankan bahwa keberhasilan penyampaian pesan tidak hanya ditentukan oleh isi materi, tetapi juga oleh kualitas pribadi dan etika seorang da'i. Menurut Harahap, efektivitas dakwah berakar pada empat pilar utam yaitu: kejujuran, keikhlasan, empati, dan penghormatan terhadap audiens, dengan menggabungkan kebenaran isi pesan dan kebijaksanaan dalam penyampaian, da'i yang berintegritas moral akan lebih mudah diterima karena pesan dakwahnya memancar dari hati yang tulus dan perilaku yang konsisten. Sementara itu, Teori Medan Dakwah menyoroti perlunya memahami konteks sosial, budaya dan politik masyarakat agar dakwah lebih efektif dan rahmatan lil-'alamin, Dengan demikian teori ini melengkapi Teori Komunikasi Dakwah, di mana kualitas moral da'i berpadu dengan adaptasi strategis terhadap lingkungan eksternal, sehingga menghasilkan dakwah yang efektif, relevan, dan beretika.

Dalam praktiknya etika dakwah memiliki enam aspek penting, yaitu keteladanan, keikhlasan, pluralisme, tauhid, politik, dan globalisasi. Dengan menerapkan aspek-aspek tersebut, dakwah akan menjadi kegiatan yang bermoral, moderat, dan relevan dengan perkembangan zaman, sehingga mampu membentuk umat yang berakhlak, cerdas, dan berperadaban.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun