Mohon tunggu...
aliyah xiaojie
aliyah xiaojie Mohon Tunggu... mahasiswa

baca novel

Selanjutnya

Tutup

Joglosemar

Produk Digital vs Fisik: Kenapa Jual Ebook Masih Cuan di Tren Bisnis 2026

15 Oktober 2025   10:50 Diperbarui: 15 Oktober 2025   11:02 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Alih-alih menjual satu ebook dengan harga tinggi, creator akan lebih suka menjual akses bulanan ke perpustakaan ebook mereka, atau paket buku fisik musiman dengan harga premium.

Nah, kalau kamu sudah siap terjun dan mendapatkan berbagai pemasukan dari langganan, pre-order buku fisik, dan penjualan ebook satuan, kamu harus siap-siap menghadapi satu hal: Kerumitan Keuangan.

Pemasukan digital itu seringkali datang dari berbagai sumber (platform A, platform B, transfer bank, dll.). Kalau kamu nggak kelola dengan baik, uangnya bisa "menguap" tanpa terasa.

Nudging Aleabook: Ini adalah poin penting. Sebelum kamu mulai menggarap 'proyek impian' bisnismu di 2026, pastikan kamu sudah punya sistem pencatatan yang detail dan goal finansial yang jelas. Jangan sampai pemasukan besar justru membuat kamu bingung karena pengeluaranmu nggak terkelola. Kendalikan uangmu, jangan biarkan uangmu mengendalikanmu!

Siapa Cepat, Dia Dapat Cuan

Potensi bisnis produk digital dan fisik di 2026 sangat besar. Ebook menawarkan skalabilitas tanpa batas, sementara buku fisik menawarkan pengalaman premium. Kunci suksesnya adalah fokus pada konten yang sangat spesifik (niche) dan berani mencoba model bisnis hybrid atau subscription.

Tunggu apa lagi? Sekarang adalah waktu terbaik untuk mulai merancang template ebook kamu, atau mencari ide workbook fisik yang punya nilai jual tinggi. Selamat berkarya!

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Joglosemar Selengkapnya
Lihat Joglosemar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun