Sejak dulu Indonesia terkenal dengan tanaman dan rempah-rempah yang amat melimpah. Tentu saja hal ini dimanfaatkan nenek moyang bangsa Indonesia sebagai obat herbal sebelum dikenalnya obat paten, obat generik maupun yang lain. Biasanya masyarakat mengenal ini dengan nama " jamu ". Minuman turun-temurun dari dulu sampai sekarang. Tapi sayangnya, seiring berjalannya waktu , jamu semakin berkurang dikonsumsi oleh masyarakat. Kebanyakan dari mereka lebih memilih untuk menggunakan obat paten, generic, dsb.
Namun baru-baru ini, kebiasaan masyarakat menjadi sedikit berubah ditengah munculnya pandemi covid-19. Setiap orang berusaha bagaimana untuk menjaga daya tahan tubuh tetap fit dan terhindar dari penyakit. Karenanya, banyak dari masyarakat mulai berlomba-lomba untuk membuat atau mengkonsumsi obat tradisional yang biasa disebut dengan jamu.
Pada tanggal 20 Oktober 2020, Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang dalam program Pengadbdian Masyarakat oleh Mahasiswa ( PMM ) kali ini membuat jamu penambah daya tahan tubuh yang nantinya akan di bagikan kepada warga desa Ternyang untuk dikonsumsi. Ada banyak rempah-rempah yang dimanfaatkan untuk membuat jamu sehat ini seperti kunyit, jahe, temulawak, serai, dan asem.
Dikutip dari "Curcumin inhibits influenza virus infection and haemagglutination activity," Food Chemistry bahwa terdapat banyak studi tentang kurkumin memiliki berbagai aktivitas antivirus terhadap virus yang berbeda. Kurkumin menunjukkan aktivitas antivirus terhadap virus influenza PR8, H1N1, dan H6N1.
Adapun manfaat jahe yang dikutip dari "enzyme inhibitors from pungent constituents of ginger. Thromb Res" Secara tradisional, Z. officinale digunakan dalam Ayurveda, Siddha, Cina, Arab, Afrika, Karibia dan banyak sistem pengobatan lainnya untuk menyembuhkan berbagai penyakit, yaitu, mual, muntah, asma, batuk, palpitaion, peradangan, dispepsia, kehilangan nafsu makan, sembelit, gangguan pencernaan dan rasa sakit.
Dan masih banyak lagi efek terapi yang dihasilkan dari rempah-rempah di atas. Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang dalam program Pengadbdian Masyarakat oleh Mahasiswa ( PMM ) tak hanya membagikan jamu, tetapi juga membagikan masker kepada warga desa yang tidak memakai masker, hal ini adalah salah satu bentuk dukungan Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang untuk tetap menerapkan protokol kesehatan dimanapun kita berada.