Mohon tunggu...
Alisya Waty
Alisya Waty Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Tingginya UKT Mahasiswa, Orang Miskin Dilarang Kuliah

7 Mei 2024   15:30 Diperbarui: 7 Mei 2024   15:45 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

1 Mei 2023

Alisya Waty

Naiknya uang kuliah tunggal (UKT) tiap tahun menjadi hal wajar bagi setiap perguruan tinggi negeri (PTN). Baru-baru ini Universitas Jendral Soederman (Unsoed) ramai diperbincangkan akibat kenaikan uang kuliah tunggal yang sangat tinggi dengan fasilitas yang tidak memadai. Kiasan yang terbentuk dari kasus tingginya UKT menjadikan masyarakat salah menangkap dan dapat diketahui bahwa masih banyak masyarakat yang kurang literasi.

Latar Belakang

Ratusan mahasiswa Unsoed melakukan demo karena menolak kenaikan UKT untuk mahasiswa baru. Sebelumnya Rektor Unsoed menetapkan kenaikan UKT dan Iuran Pengembangan Institusi yang secara resmi ditetapkan dalam Peraturan Rektor Unsoed Nomor 6 Tahun 2024. Pengumuman mengenai kenaikan UKT dan IPI ini dinilai terlalu tinggi bahkan mencapai lima kali lipat dari UKT sebelumnya tahun 2023.

Sebelumnya kenaikan UKT tahun 2024 ini di dasarkan atas berbagai pertimbangan, salah satunya adalah UKT yang berlaku selama ini ditetapkan sejak tahun 2012 yang telah mengalami penyesuaian sehingga tahun ini dinaikkan atas dasar kesepakatan dari Kementrian Pendidikan dan Kebudaaya RI.

Banyak mahasiswa yang tidak terima dengan keputusan tersebut, akibatnya terjadi aksi mahasiswa saling mendorong dengan petugas keamanan kampus hingga menyebabkan kaca depan rektorat pecah. Selain itu para mahasiswa yang sedang demo dijalanan menggunakan benner yang bertuliskan kiasan kalimat "Orang miskin di larang kuliah".

Orang Miskin Di Larang Kuliah

Viralnya kalimat orang miskin di larang kuliah mengalihkan fokus banyak orang, terlebih media sosial yang banyak membahas kesalahpahaman masyarakat menilai kalimat tersebut. Masyarakat menganggap bahwa seorang dengan ekonomi kebawah tidak berhak untuk menempuh perguruan tinggi.

Kurangnya literasi, banyak netizen marah karena menganggap orang yang tidak mampu tidak berhak mendapatkan pendidikan tinggi. Padahal para mahasiswa menuntut birokrat agar UKT bisa diturunkan pihak kampus dengan begitu semua masyarakat mampu menjangkau pendidikan yang lebih tinggi. Jika pendidikan di indonesia mahal maka yang bisa menempuh pendidikan hanyalah orang dengan ekonomi menengah keatas.

Pentingnya literasi untuk seluruh masyarakat Indonesia demi generasi yang berkualitas. Menurut Harvey J. Graff, literasi adalah kemampuan seseorang dalam membaca dan menulis. Setidaknya dengan dua hal ini masyarakat menjadi lebih melek ilmu pengetahuan. Pengetahuan yang didapatkan dari membaca inilah yang juga bisa mengasah keterampilan berkomunikasi dengan baik serta meningkatkan mutu kehidupan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun