Mohon tunggu...
Alisya
Alisya Mohon Tunggu... Administrasi - admin perkantoran

Saya seorang lulusan sekolah menengah atas jurusan ilmu pengetahuan sosial, saat ini saya sedang melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi pada program studi manajemen serta bekerja di salah satu perusahaan swasta yang bergerak dibidang perdagangan.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Cukup Ambisius, Pemerintah Menargetkan untuk Menurunkan Prevalensi Stunting

12 Mei 2024   19:26 Diperbarui: 12 Mei 2024   19:44 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: Unsplash

Jakarta - Stunting adalah masalah kesehatan global yang terjadi ketika anak tidak tumbuh sesuai dengan potensinya dan mengalami keterlambatan pertumbuhan karena kekurangan gizi kronis, infeksi berulang, dan faktor-faktor lingkungan lainnya. Untuk mengatasi stunting, diperlukan program-program kesehatan yang melibatkan berbagai pihak, termasuk pemerintah, organisasi non-pemerintah, dan masyarakat.


Anggaran Kesehatan Naik, Fokus Percepatan Penurunan Stunting Indonesia mengalokasikan anggaran kesehatan yang lebih besar di tahun 2024. Ini terlihat dari Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) yang menempatkan kesehatan sebagai salah satu prioritas. Nilainya mencapai Rp186,4 triliun, naik 8,1 persen dibanding tahun sebelumnya. Peningkatan ini menunjukkan fokus pemerintah untuk mengatasi masalah kesehatan, khususnya penurunan angka stunting.

Pemerintah mentargetkan  untuk menurunkan prevalensi stunting di tahun 2024 cukup ambisius, yaitu 14 persen. Dibandingkan data 2022 di angka 21,6 persen, ini berarti penurunan yang harus dicapai sekitar 3,8 persen poin per tahun.

Namun, kenaikan anggaran saja tidak cukup. Ada kekhawatiran alokasi dana terserap untuk kegiatan seperti rapat dan perjalanan dinas. Publik berharap agar anggaran tersebut benar-benar digunakan secara efektif untuk program-program yang langsung berdampak pada penurunan stunting.

Dan selain itu, ada tantangan lain terkait birokrasi. Dana Alokasi Khusus (DAK) yang dialokasikan untuk penurunan stunting tidak selalu langsung turun ke Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait. Hal ini bisa menyebabkan perlambatan program di tingkat lapangan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun