Mohon tunggu...
Alip Yog Kunandar
Alip Yog Kunandar Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Pemikir, Meski Banyak yang Dipikirin

Dosen Ilmu Komunikasi UIN Jogja, yang lebih senang diskusi di warung kopi. Menulis karena hobi, syukur-syukur jadi profesi buat nambah-nambah gizi. Buku: Memahami Propaganda; Metode, Praktik, dan Analisis (Kanisius, 2017) Soon: Hoax dan Dimensi-Dimensi Kebohongan dalam Komunikasi.

Selanjutnya

Tutup

Segar Artikel Utama

Koleksi Jersey, Antara Hobi dan Investasi

5 Mei 2021   16:55 Diperbarui: 6 Mei 2021   01:45 4632
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Koleksi jersey home Si Merah (Dokuementasi pribadi)

Keuntungannya lumayan. Satu jersey setipis-tipisnya untuk 100 ribuan. Ada jersey tertentu yang bahkan bisa untung 5 kali lipat dari harga belinya. Saya beli jersey AS Roma tahun 1998 seharga 200 ribuan, dilepas 1,2 juta, padahal kondisinya tak bagus-bagus amat. Tapi, ya memang langka.

Sambil berjualan, koleksi pribadi saya juga makin lengkap. Kalau dapat jersey yang belum saya punya, saya akan menahannya dulu. Saya tak menjualnya sampai dapat barang yang sama. Tapi itu khusus yang Liverpool. Kalau klub lain, datang, ditawar, harga cocok, lepas.

Dalam dunia jersey, jersey asli ada 'kasta'-nya juga. Ada yang disebut dengan player issues (disebut PI, punya spesifikasi yang sama dengan yang digunakan pemain, dan bahannya lebih bagus), replica (dijual untuk umum di toko-toko), ada juga fans atau stadium version yang lebih murah.

Dari kondisinya, ada juga kasta-nya, yaitu BNWT (brand new with tags) artinya bener-bener baru, dibuktikan dengan tags yang masih nempel dan kemasan. 

Ada juga BNWOT (brand new without tags) baru tapi tags sudah dilepas. MINT, bekas tapi mulus, nyaris seperti baru. Ada juga yang disebut excellent, very good, good, dan seterusnya hingga fair dan poor.

Mana yang mahal? 

Di luar harga toko (toko biasanya hanya menjual jersey musim berlangsung), nyaris tak ada patokan harga. Sebuah jersey bisa berharga mahal karena kondisinya (langka dan bagus). Prinsip umumnya, semakin tua dan bagus, semakin mahal.

Atau, bisa juga karena sejarahnya. Misalnya saja yang ditandatangani pemain (signed). Itu juga beragam, ada yang murah karena ditandatangani di jalan (tanpa sertifikat), atau ada juga yang mahal karena dalam acara khusus, misalnya amal, yang biasanya dilengkap dengan sertifikat.

Jersey lain yang mahal biasanya yang bekas pakai pemain (match worn). Semakin terkenal sang pemain, semakin tinggi harganya. Belum lagi kalau dipakai di pertandingan yang fenomenal, misalnya final Piala Dunia, final Liga Champions, dan lain-lain. 

Misalnya saja, jersey yang dipakai Steven Gerrard saat menjuarai Liga Champions tahun 2005. Kalau ada yang memilikinya (dan bisa membuktikan keasliannya), pasti sangat beruntung. Kenapa? Karena barangnya jelas hanya ada satu di dunia!

Saya sendiri hanya pernah punya jersey yang ditandatangani (itupun bukan saya yang dapat, tapi beli) dan sudah dilepas dengan harga lumayan. Kalau soal match worn, satu-satunya yang pernah saya punya adalah jersey Persib yang dipakai Robby Darwis. Itupun sudah hilang karena dulu belum telaten.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Segar Selengkapnya
Lihat Segar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun