"Oseng-oseng tutut, rica-rica tutut, peyek tutut!"
"Lah kok tutut semua, nggak istimewa lagi dong!" kata si Kabayan.
Iteung mendelik, "Memangnya Akang mau makan istimewa apa? Itu saja sudah istimewa, tututnya gratis, masih banyak di sawah Abah yang harus saya bersihkan. Kata Abah, kalau perlu habiskan saja tutut di sawahnya sekalian. Ya sudah, kalau Akang nggak mau ngasih duit buat belanja yang lain, ya saya masak tutut terus!"
Kabayan melongo, angeun tutut yang tadi tak lagi jadi istimewa kalau begitu. Â
*****