Kabayan dan Mang Odon saling melirik setelah ditinggalkan berdua. "Apa perlu juga kita rapat para suami Yan?" tanya Mang Odon.
"Nggak usah Mang, pandemi nggak pandemi, ada kopid atau enggak, istri mah selalu saja begitu, pada rewel kalau masuk bulan puasa dan makin rewel menjelang lebaran!" kata Kabayan. "Tahun depan, kalau pandemi sudah hilang, siap-siap saja tuntutannya makin banyak. Dua tahun ini kita punya alesan, tahun depan nggak tau lagi. Mungkin minta belanja ke mall makin sering, minta ngambil kriditan lebih banyak, minta mudik kalau yang kampungnya jauh, minta plesiran setelah lebaran, dan lain-lain!"
Mang Odon menghentikan langkahnya sejenak, "Waduh, iya yah... istri saya juga sudah dua tahun nggak mudik ke Sukabumi, padahal kalau mudik itu bisa ngabisin hasil panen jengkol semusim, ongkosnya lah, jajan di jalannya lah, oleh-olehnya lah, ngasih buat mertua dan sodara-sodaranya lah... Harus gimana atuh? Kan nggak mungkin menghindari puasa dan lebarannya!"
"Kitanya yang harus belajar makin tabah Mang!" jawab Kabayan, "Itulah hikmah puasa lebaran bagi para suami dari tahun ke tahun, pandemi nggak pandemi!"
*****