Mohon tunggu...
Alip Yog Kunandar
Alip Yog Kunandar Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Pemikir, Meski Banyak yang Dipikirin

Dosen Ilmu Komunikasi UIN Jogja, yang lebih senang diskusi di warung kopi. Menulis karena hobi, syukur-syukur jadi profesi buat nambah-nambah gizi. Buku: Memahami Propaganda; Metode, Praktik, dan Analisis (Kanisius, 2017) Soon: Hoax dan Dimensi-Dimensi Kebohongan dalam Komunikasi.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Stalin: (110) Dewasa dan Alim?

20 Maret 2021   13:34 Diperbarui: 21 Maret 2021   22:54 359
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Alip Yog Kunandar

Tapi alim? Beuh.... Ia malah merasa hal itu berjalan sebaliknya. Dulu, masih kecil, ia memang bandel, tapi cukup 'alim.' Sekarang? Entah sudah berapa banyak dosa yang dilakukannya, dari mulai yang dilakukannya tanpa sadar, setengah sadar, dan benar-benar sadar.

Dulu ia sangat takut ketika pertama kali melakukan dosa bersama si Bonia. Bukan takut pada Tuhan, tapi takut pada akibatnya jika terjadi sesuatu sama anak itu. Perasaan yang sama masih ada ketika ia melakukan dosa bersama Natasha, meski lama kelamaan makin pudar. Dan perasaan itu sama sekali hilang ketika ia bersama dengan Natela. Bersama Natela malah ia tak menganggap itu dosa, ia suka, dia suka, ya sudah.

Dan sekarang, Lisa Akpova, gadis yang saat itu tengah lelap dalam pelukannya.

*****

BERSAMBUNG: (111) Senko Menjadi Kamo

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun