Mohon tunggu...
Alip Yog Kunandar
Alip Yog Kunandar Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Pemikir, Meski Banyak yang Dipikirin

Dosen Ilmu Komunikasi UIN Jogja, yang lebih senang diskusi di warung kopi. Menulis karena hobi, syukur-syukur jadi profesi buat nambah-nambah gizi. Buku: Memahami Propaganda; Metode, Praktik, dan Analisis (Kanisius, 2017) Soon: Hoax dan Dimensi-Dimensi Kebohongan dalam Komunikasi.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Stalin: (103) Berkumpul Kembali

13 Maret 2021   12:11 Diperbarui: 14 Maret 2021   12:06 359
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Alip Yog Kunandar

Soso tersenyum, "Tenang saja, aku punya duit untuk sewa pertama. Untuk berikutnya baru kita pikirkan. Setidaknya kita punya tempat untuk setahun ke depan!"

Anak-anak itu langsung sumringah. "Serius Koba?"

Soso mengangguk. "Gini aja," katanya, "Kupercayakan kalian Ataka dan Alesi untuk mencari rumah yang bisa disewa. Jangan jauh-jauh dari sekolah supaya gampang bolak-baliknya. Jangan terlalu mahal juga. Tinggi-tingginya 50 rubel setahun. Sukur kalau lebih murah. Gak usah terlalu bagus, asal cukup luas untuk kumpul-kumpul!"

"Siap!" Ataka dan Alesi langsung menjawab berbarengan.

"Sementara kau, Vaso dan lainnya, mulailah mendekati anak-anak baru yang mungkin bisa diajak untuk bergabung. Sementara, ajak saja ke sini dulu, biar lebih asyik karena bisa sambil ngopi dan ngebul. Minta saja sama Gege, suruh dia catat. Nanti aku yang bayar semuanya. Yang penting jangan banyak-banyak, secukupnya saja, jangan sampai duitku tekor sebelum dapat tempat!"

"Siap!" kata si Vaso.

"Ya sudah. Mulai aja sekarang. Alesi dan Ataka, bisa mulai besok pas istirahat..." kata Soso lagi.

"Sip, mantep!" kata si Jojo. "Suka aku kalau begini!"

"Ngomong-ngomong duit dari mana Koba? Dapet warisan?" tanya si Vaso.

Soso ngakak, "Gak lah. Itu honorku jadi konsultan pembangunan Poti yang kuceritakan itu!"

"Serius?" tanya si Vaso. "Dapat berapa kamu?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun