Mohon tunggu...
Alip Yog Kunandar
Alip Yog Kunandar Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Pemikir, Meski Banyak yang Dipikirin

Dosen Ilmu Komunikasi UIN Jogja, yang lebih senang diskusi di warung kopi. Menulis karena hobi, syukur-syukur jadi profesi buat nambah-nambah gizi. Buku: Memahami Propaganda; Metode, Praktik, dan Analisis (Kanisius, 2017) Soon: Hoax dan Dimensi-Dimensi Kebohongan dalam Komunikasi.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Stalin: (100) Kembali ke Sekolah, Kembali ke Masalah

9 Maret 2021   22:07 Diperbarui: 11 Maret 2021   12:00 337
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Alip Yog Kunandar

"Aku memang tak bisa memberi keputusan soal penerimaanmu, tapi aku bisa memberikan hal-hal harian seperti memberi hukuman siswa yang bandel atau melanggar. Kau harus masuk sel sambil menunggu keputusan Romo Serafim!"

"Bagaimana bisa begitu Romo? Saya kan belum terdaftar lagi sebagai siswa lagi? Mana boleh saya mendapatkan hukuman!"

Kali ini Pak Germogen yang tampaknya berusaha menahan emosi, "Sudah begini saja. Karena status siswamu belum jelas, menunggu keputusan Romo Serafim. Kau boleh ikut kelas, tapi kau tidak tidur di kamar, tapi tidur di sel!"

"Baik Romo, terimakasih!"

Keputusan itu merugikan Soso? Oh tidak! Baginya itu kemenangan, dan kekalahan telak bagi Pak Germogen!

*****

BERSAMBUNG: (101) Digantung Status

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun