Mohon tunggu...
Alip Yog Kunandar
Alip Yog Kunandar Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Pemikir, Meski Banyak yang Dipikirin

Dosen Ilmu Komunikasi UIN Jogja, yang lebih senang diskusi di warung kopi. Menulis karena hobi, syukur-syukur jadi profesi buat nambah-nambah gizi. Buku: Memahami Propaganda; Metode, Praktik, dan Analisis (Kanisius, 2017) Soon: Hoax dan Dimensi-Dimensi Kebohongan dalam Komunikasi.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Stalin: (91) Tergoda Lagi

26 Februari 2021   18:53 Diperbarui: 1 Maret 2021   20:22 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Alip Yog Kunandar

"Jauh?" tanya Soso.

"Nggak, tinggal jalan kaki aja kok..." jawabnya.

"Ayo kalo gitu..."

Mereka pun kemudian meninggalkan rumah dan berjalan kaki, ternyata memang tak terlalu jauh. Pantai yang mereka kunjungi terletak di bagian selatan pelabuhan, dan cukup asyik, landau. Sayangnya karena malam hari, tak banyak yang bisa dilihat, kecuali lampu-lampu kapal di kejauhan.

Mereka hanya mengobrol tak jelas. Sampai akhirnya Soso merasa hari sudah terlalu malam. "Aku harus pulang... Pak Didi pasti menungguku!"

"Aku sudah titip pesan, kamu tak akan pulang mala mini!" kata Natela.

Soso melongo, "Lah, terus aku?"

"Tidurlah di rumahku malam ini!"

"Kamu serius?" tanya Soso.

"Kenapa tidak?"

*****

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun