Mohon tunggu...
Alip Yog Kunandar
Alip Yog Kunandar Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Pemikir, Meski Banyak yang Dipikirin

Dosen Ilmu Komunikasi UIN Jogja, yang lebih senang diskusi di warung kopi. Menulis karena hobi, syukur-syukur jadi profesi buat nambah-nambah gizi. Buku: Memahami Propaganda; Metode, Praktik, dan Analisis (Kanisius, 2017) Soon: Hoax dan Dimensi-Dimensi Kebohongan dalam Komunikasi.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Stalin: (2) Aku Benci Rusia

28 November 2020   09:05 Diperbarui: 16 Desember 2020   15:32 534
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi oleh penulis

 "Mmm martial mix... semua beladiri digabung..." jawab Soso tambah asal.

 "Mmm oke.." Sergei melemparkan tubuh Soso ke arah Tikhi dan Olov yang langsung memegangi dua tangannya. "Coba kita tes hasil latihannya..." kata Sergei lagi sambil melayangkan tendangan ke arah selangkangan Soso. Melihat bahaya datang reflek Soso menarik dua tangannya yang dipegangi Tikhi dan Olov hingga badan dua anak itu menghalangi tubuhnya.

 Buk... terdengar jerit kesakitan. Tapi bukan Soso yang kesakitan, melainkan Olov, karena hajaran kaki Sergei menghantam pinggang temannya itu. Olov rubuh. Cengkraman tangan Olov di lengan Soso membuatnya ikut tertarik, dan Soso pun ikutan ambruk. Begitu pula dengan Tikhi. Belum lagi sadar, Tikhi sudah mengalihkan tangannya memiting leher Soso dan mengunci dua kakinya di perut Soso. Lalu datang Sergei yang melayangkan tinjunya ke pelipis kanan Soso.

Sejenak Soso bimbang, teringat kata Pak Chark tadi, barangsiapa menampar pipimu yang satu...

Buk... kali ini pelipis kiri Soso yang dihantam bogem Sergei.

Soso menyeringai.. "Ah, ini bukan pipi, tapi pelipis... dan bukan ditampar tapi ditinju!" bathinnya. Dan Soso pun sudah tak ingat lagi soal nasihat Pak Chark, entah yang barusan atau yang sebelum-sebelumnya. Yang terngiang justru omongannya Pak Koba, "Nah itu yang ingin aku dengar, Aku Benci Rusiaaaa...." Dan Soso pun mulai berontak. 'Latihan' tiga hari di rumah Pak Koba rupanya ada hasilnya juga, setidaknya, tenaganya lebih berisi, untuk setidaknya memberi perlawanan, meski tetap saja ia bonyok...

*****

BERSAMBUNG: (3) Bye-bye Gori!

Catatan:

[1] Sebagai wilayah yang berada di antara Kekaisaran Rusia dan Ottoman Turki, wilayah Gerogia seringkali menjadi daerah rebutan kedua kekaisaran besar itu.

[2] Berandalan

[3] Tbilisi, Ibukota Georgia saat ini

[4] Pusat pemerintahan Rusia saat itu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun