Mohon tunggu...
Alipir Budiman
Alipir Budiman Mohon Tunggu... Guru - hanya ingin menuliskannya

Bekerja sebagai pendidik di MTs Negeri 1 Banjar (dahulu namanya MTs Negeri 2 Gambut) Kabupaten Banjar, Kalsel. Prinsip saya: Long Life Education. Gak pandang tuanya, yang penting masih mau belajar, menimba ilmu. Gak peduli siapa gurunya, yang penting bisa memberi manfaat dan kebaikan...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Komunitas Panensaham: Motivasi untuk Sukses Berjamaah

25 Maret 2020   06:05 Diperbarui: 25 Maret 2020   06:20 313
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Komunitas PanenSaham MTsN 1 Banjar | dokpri

Di sekolah, sebenarnya banyak guru-guru yang ingin sukses di luar pekerjaannya sebagai tenaga pendidik. Tetapi kadang-kadang, dengan beban tugas mengajar di kelas, yang tentu saja cepat membuat "capek" pikiran dan tenaga, sehingga guru banyak memilih untuk istirahat dengan porsi yang lebih banyak pada saat jam kerja. Istirahatnya bisa dilakukan dengan mengobrol, bercanda ria, makan-makan, dan bahkan tidur di sudut yang tersembunyi. 

Sebaliknya, banyak juga yang memanfaatkan waktu istirahat sebagai tempat berbagi pengetahuan, informasi, dan wawasan. Seperti yang saya dan teman-teman saya lakukan. Di MTsN 1 Banjar, tempat kami bekerja, kami memiliki sebuah komunitas yang sehobi, sevisi, dan semisi. Komunitas itu saya namakan:Komunitas PanenSaham MTsN 1 Banjar. 

Di sini, guru-guru yang tergabung dalam Komunitas PanenSaham MTsN 1 Banjar, belajar bersama-sama mulai dari pengenalan saham, cara bertransaksi, belajar menganalisis saham, serta berbagai informasi tentang saham. Intinya, sesama guru, baik yang menjadi trader, swinger, ataupun investor, memiliki keinginan sama: sukses di dunia saham. Dan kesuksesan ini, bukan sendiri-sendiri, tetapi sukses secara berjamaah.

Hal ini sejalan dan menjadi impian yang  akan terus saya perjuangkan. Semakin banyak pula kenikmatan, kecukupan, dan kebahagiaan yang saya peroleh, maka akan semakin banyak pula kenikmatan, kecukupan, dan kebahagiaan itu akan saya bagi.

Dalam KBBI, membagi adalah memecah, membelah, atau memisahkan sesuatu menjadi beberapa bagian yang sama. Ada kesan negatif, yang membuat banyak orang enggan melakukan hal ini. Dalam matematika, pembagian juga merupakan operasi kebalikan dari perkalian.

Sebagai guru matematika, ada rumus pembagian dalam matematika yang secara logis bisa dipraktekkan dalam pembagian secara sosial dan saya yakini kebenarannya. Rumus tersebut yakni: p dibagi h = H dan p dibagi 0 = dengan keterangan p = pemberian, h = harapan, H = hasil, 0 = bilangan nol, = tak berhingga. Sebagai contoh,  4 dibagi 4 = 1. 

Demikian pula 4 dibagi 2 = 2, 4 dibagi 1 = 4, dan 4 dibagi 0 =   (tak berhingga). Misalnya, seseorang memberi sebanyak 4 kali, kemudian mengharapkan balasan 4 kali, maka dia akan mendapatkan (mungkin) 1 kali saja. Seseorang yang memberi sebanyak 4 kali, kemudian mengharapkan dibalas sebanyak 2 kali, dia akan mendapatkan hasilnya 2 kali. 

Seseorang yang memberi sebanyak 4 kali, dan mengharap balasan 1 kali, maka Tuhan akan membalaskannya 4 kali. Tetapi bila seseorang memberi sebanyak 4 kali, tapi tidak mengharap balasan apapun dari pemberian itu, maka Allah akan menggantinya dengan balasan yang tidak berhingga.

Saya yakin, dengan berbagi dan tanpa mengharapkan balasan terhadap apa yang diusahakan, maka Allah akan mendatangkan balasan yang tak terhingga. Balasan yang tidak terhingga itu bisa dalam bentuk apa saja, bisa berupa kesehatan diri dan keluarga, anak-anak yang smart dan religius, sahabat-sahabat yang baik dan setia, tetangga yang baik, keluarga besar yang saling mendukung dan mengasihi, lingkungan kerja yang positif, kebahagiaan batin, ataupun pelipatgandaan keuntungan dalam kita berinvestasi saham.

Berbagi kebahagiaan dengan yang lain, bisa dalam bentuk berbagi rezeki, berbagi sedekah, dan berbagi ilmu. Berbagi rezeki antara lain dengan mengajak kawan-kawan untuk makan bersama-sama. Berbagi sedekah antara lain memberi bantuan kepada mereka yang kurang beruntung. Berbagi ilmu antara lain mengedukasi dan memberi pemahaman tentang investasi kepada kawan-kawan atau siapa saja yang membutuhkan. 

Banyak kawan-kawan seprofesi ataupun berbeda profesi yang mulai menabung dan trading saham. Yang menyatakan berminat pun masih banyak, bahkan dari kota atau kabupaten lain. Itu karena saya suka menuliskan tentang semangat berinvestasi saham baik lewat sosial media, maupun lewat blog. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun