Mohon tunggu...
Alingna Or.S
Alingna Or.S Mohon Tunggu... S1 Prodi Bimbingan dan Konseling

-

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Anak Bisa Alami Depresi Ringan, Ini Peran Orang Tua serta Guru BK dalam Deteksi dan Intervensi Dini.

11 Oktober 2025   16:00 Diperbarui: 11 Oktober 2025   16:46 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Depresi ringan pada anak akibat pola asuh tidak sehat dari orang tua (Alingna Orta NIM 2301040037)

Depresi bukan hanya masalah orang dewasa. Anak-anak, termasuk mereka yang masih duduk di bangku sekolah dasar, ternyata bisa mengalami gejala depresi ringan yang sering kali luput dari perhatian. Dari hasil wawancara dengan guru Bimbingan dan Konseling (BK), terungkap bahwa terdapat isu khusus pada konseling anak terkait depresi ringan, terutama yang dipengaruhi oleh pola asuh orang tua yang kurang sehat. Anak dengan depresi ringan cenderung kehilangan motivasi belajar, menarik diri dari teman sebaya, dan bahkan mengekspresikan perasaan negatif tentang diri sendiri, seperti berkata, "Saya kotor" atau "Saya tidak pantas." 

Gejala depresi ringan pada anak biasanya tidak muncul dalam bentuk kesedihan yang jelas. Anak bisa mudah marah, menurunkan prestasi akademik, atau menunjukkan keluhan fisik seperti sakit kepala dan kelelahan. Faktor utama yang memicu kondisi ini sering berasal dari pola asuh yang kurang mendukung misalnya orang tua terlalu mengontrol, mengabaikan emosional anak, atau memberikan ekspektasi berlebihan. 

Lalu, apa yang bisa dilakukan untuk membantu anak-anak ini? 

Strategi untuk Orang Tua 

Orang tua memiliki peran besar dalam menciptakan lingkungan emosional yang aman dan mendukung. Beberapa strategi sederhana namun efektif antara lain: 

  1. Peningkatan kesadaran emosional; Mengenali perubahan suasana hati anak dan menghindari kritik berlebihan. 

  2. Mindful parenting; Mendengarkan anak dengan penuh perhatian, merespons dengan kasih sayang, dan mengontrol emosi sendiri saat menghadapi perilaku anak. 

  3. Dukungan psikologis dan komunikasi positif; Memvalidasi perasaan anak, melakukan aktivitas menyenangkan bersama seperti menggambar atau membaca cerita. 

  4. Penguatan nilai religius dan moral; Menanamkan rasa syukur, kasih sayang, dan kesabaran agar anak belajar memandang dirinya berharga. 

Strategi untuk Guru BK 

Guru BK dapat berperan langsung melalui play therapy, yaitu terapi bermain yang memungkinkan anak mengekspresikan emosi negatif dengan cara aman dan menyenangkan. Berbagai bentuk permainan, mulai dari permainan kata, drama, hingga bola dan nyanyian, dapat membantu anak: 

  1. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
    Lihat Pendidikan Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun