Pekerja, menyukai sastra khususnya puisi, olahraga khususnya sepakbola, sosial politik. Karena Menulis adalah cara paripurna mengeja zaman, menulis adalah jalan setapak menjejalkan dan menjejakkan kaki dalam rautan sejarah, menulis menisbahkan diri bagi peradaban dan keberadaban.
(Bulukumba, Makassar, Balikpapan, Penajam Paser Utara)
https://www.facebook.com/alimusrisyam
https://www.instagram.com/alimusrisyam/
Biasanya setelah menunaikan salat duhur, bersama teman-teman kecil dulu, bermain ke sawah, jika kebetulan musim pembajakan sawah biasanya ikut nimbrung membantu, kalau tepat pada musim tanam, ikut menanam padi, begitu pula pada saat momen musim panen, turut memanen dengan riang gembira.
Setelah puas bermain dan membantu di sawah, tibalah saatnya momen paling mengasyikkan, meloncat kesungai dan berenang, biasanya kami mencari spot berenang yang dipinggir sungai ada pohon besarnya, kami bisa meloncat kegirangan dari atas pohon ke sungai. Sungguh nikmat masa-masa itu.
Sriwijaya Post
Bisa mengisi waktu sambil membantu petani di sawah juga sekaligus menikmati permainan bersama teman-teman. Sungguh dunia masa kecil yang menyenangkan.
Salah satu momen yang selalu ditunggu-tunggu pada saat kecil adalah saat berbuka puasa di masjid. Aneka hidangan makanan/ takjil tersedia di hadapan kami, begitu juga minuman, meski saat kecil dulu minuman dingin atau es belum familier, jadi biasanya hanya teh panas, kopi, air putih dan sirup manis tanpa es. Bisa dibayangkan bagaimana rasanya minum sirup dengan air hangat.
Teringat betul keceriaan bersama teman-teman saat itu. Terngiang suatu hari, secara kebetulan menu takjil favorit kami "pisang goreng" hanya ada satu piring, jumlahnya itu tidak cukup bagi kami sekumpulan geng. Dengan iseng, saya potong dan ambil bagian kecil di setiap ujungnya. Berharap mereka tidak selera makan, karena beranggapan makanannya tidak utuh.
Akhirnya beberapa potongan pisang goreng itu menjadi jatah saya. Yang lainnya terpaksa menikmati hidangan lain. Lucu juga jika mengingat-ngingat kejadian itu.