Mohon tunggu...
Ali Mursyid
Ali Mursyid Mohon Tunggu... Guru di MTs Muslimin Bojongpicung | Awardee LPDP-BIB Kemenag

Pemilik Website Bahasa Arab Madrasah (MI Arabic, MTs Arabic, MA Arabic) | Talk Less Do More

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Nasib Generasi Sandwich: Menyiapkan Pensiun di Tengah Tekanan Finansial

5 Juni 2025   02:00 Diperbarui: 5 Juni 2025   01:03 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lyfe. Sumber ilustrasi: FREEPIK/8photo

Generasi sandwich adalah individu usia produktif yang menanggung beban finansial dua generasi sekaligus: orang tua yang sudah lanjut usia dan anak-anak yang masih membutuhkan dukungan. Fenomena ini semakin umum terjadi di Indonesia, di mana banyak individu merasa terjepit antara tanggung jawab keluarga dan kebutuhan pribadi, termasuk persiapan untuk masa pensiun.

Tantangan Finansial Generasi Sandwich

Menjadi bagian dari generasi sandwich berarti menghadapi berbagai tantangan finansial. Selain harus memenuhi kebutuhan sehari-hari, mereka juga harus memikirkan biaya pendidikan anak, perawatan kesehatan orang tua, dan cicilan atau utang yang mungkin dimiliki. Situasi ini sering kali membuat mereka kesulitan untuk menabung atau berinvestasi untuk masa depan mereka sendiri.

Menurut survei Diverse Asia 2024 oleh Manulife Investment Management, sebanyak 94% responden di Indonesia menyatakan mereka harus mengesampingkan kebutuhan dan keinginan diri sendiri karena harus mengutamakan kebutuhan orang tua yang telah memasuki usia pensiun. Hal ini menunjukkan betapa beratnya beban finansial yang ditanggung oleh generasi sandwich.

Pentingnya Perencanaan Pensiun Sejak Dini

Meskipun tekanan finansial yang dihadapi generasi sandwich sangat besar, penting bagi mereka untuk mulai merencanakan pensiun sejak dini. Beberapa langkah yang dapat diambil antara lain:

  1. Mengatur Anggaran dengan Bijak: Prioritaskan pengeluaran dan hindari utang konsumtif.

  2. Berinvestasi: Mulai berinvestasi sesuai dengan profil risiko untuk mempersiapkan dana pensiun.

  3. Menyusun Dana Darurat: Memiliki dana darurat untuk menghadapi situasi tak terduga.

  4. Memiliki Asuransi: Lindungi diri dan keluarga dari risiko finansial dengan asuransi yang sesuai.

Menurut Rista Zwestika, seorang perencana keuangan, hampir 90% masyarakat Indonesia tidak siap pensiun secara finansial, yang akhirnya berdampak pada meningkatnya angka generasi sandwich. Oleh karena itu, memiliki asuransi jiwa dan kesehatan menjadi penting sebagai bentuk proteksi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun