Mohon tunggu...
Mukti Ali Bin Syamsuddin Ali
Mukti Ali Bin Syamsuddin Ali Mohon Tunggu... Konsultan - Trainer di OPP

Suaminya Novi, ayahnya Sheikha, domisili di kampung tengah, dekat kampung monyet, Jakarta Timur.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Dubai Lengang di Waktu Malam Tapi Tetap Aman...

3 Februari 2015   02:32 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:55 771
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_366967" align="aligncenter" width="576" caption="Kawasan Bur Juman yang lengang tapi tetep aman. dok pribadi"][/caption]

Dubai menurut saya unik, ada beberapa kawasan di kota ini yang selalu ''hidup'' dalam artian tidak pernah sepi, dari pagi sampai ketemu pagi lagi selalu rame, kawasan Rigga contohnya, namun ada juga beberapa kawasan yang siangnya rame tapi kalo sudah menjelang jam 10 malam, kawasan tersebut mulai sepi walau tetap saja masih ada orang-orang yang berlalu lalang meskipun  tidak serame waktu siang.

Cakepnya, baik di kawasan  rame maupun sepi,  rasa aman selalu terjaga, tidak ada wajah-wajah cemas yang saya perhatikan dari mereka yang berlalu lalang, malah ada yang sambil membawa anaknya dalam ''kereta kecil'' padahal waktu sudah menunjukan hampir tengah malam. dan yang membawa anak itu seorang perempuan pula.

Amannya Dubai membuat kota ini menjadi tujuan utama para wisatawan, selain itu tidak sedikit orang-orang Eropah terutama dari London yang memutuskan untuk tinggal di Dubai, selain aman, Dubai juga menyediakan fasilitas-fasilitas umum yang terpelihara dengan baik, Taman yang teratur, tempat parkir yang aman walau pun harus bayar, moda trasnportasi yang nyaman serta kemudahan dalam berbelanja, kalo soal ini Dubai'' jagoanya''.

Barusan Festival Belanja Dubai di tutup, kegiatan itu di mulai dari tanggal 1 januari dan berakhir pada tanggal 1 Februari, ada seratus kilo Mas yang di jadikan ''iming-iming'', jadi kalo kita belanja Mas dengan harga tertentu, kita akan dapat kupon kemudian kupon-kupon tersebut di undi, siap-siapa saja anda jadi milyuner hihihi.

Kelengangan beberapa kawasan di Dubai tidak membuat orang yang tinggal di sekitar sana menjadi cemas, karena walaupun sepi masih ada mobil patroli polisi yang hilir mudik seperti setrikaan, dengan warna seperti ''kacang ijo'' mobil-mobil patroli itu siap menjadi penolong bila terjadi sesuatu pada anda.


Pernah suatu  ketika,warung Indonesia lampu depannya pecah, karena beberapa ''orang gila'' dari Pakistan main cricket di pinggir jalan, sudah beberapa kali yang jaga warung Indonesia itu memperingati orang-orang Pakistan tersebut, tapi tetap saja mereka bermain dan akhirnya bola cricket menghamtam lampu depan warung.

[caption id="attachment_366969" align="aligncenter" width="324" caption="Masih di kawasan Bur Juman. dok pribadi"]

1422880181218847451
1422880181218847451
[/caption]

Kebetulan saya hadir pada waktu itu, tanpa basa-basi saya langsung telepon nomor 999, itu adalah nomor polisi Dubai, tidak lama menjelang mobil patroli pun datang, untunglah temen saya sang penjaga warung mau memaafkan orang-orang Pakistan itu sehingga urusan tidak jadi panjang.

Kemudahan menghubungi polisi menjadi salah satu kelebihan Dubai,  sepertinya pihak polisi di sini sudah punya peta yang jelas, sehingga ketika kita membutuhkan mereka, tidak butuh waktu lama mereka pun datang, satu lagi , soal kecelakaan, di sini kalo ada  tabrakan antara dua mobil, kedua supir tidak bakalan berkelahi, mereka hanya menunggu, kemudian salah satu di antara mereka telepon polisi dan ketika polisi datang mereka baru ''komat-kamit'' mengajukan argumen masing-masing.

Berkelahi di tempat umum adalah sebuah musibah, di kota ini, runyem urusan kalo sudah berkaitan dengan perkelahian, ancaman penjara plus deportasi sudah menanti anda kalo anda berkelahi, apalagi kalo sampai ada yang terluka, lucunya, yang memukul duluan bakalan kena sanksi lebih berat. Jadi saran saya, kalo mau ribut di Dubai mending ribut mulut aja deh, jangan sampe pake fisik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun