Mohon tunggu...
Mukti Ali Bin Syamsuddin Ali
Mukti Ali Bin Syamsuddin Ali Mohon Tunggu... Konsultan - Trainer di OPP

Suaminya Novi, ayahnya Sheikha, domisili di kampung tengah, dekat kampung monyet, Jakarta Timur.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Dari Pekalongan ke Mekkah Jalan Kaki

23 Mei 2017   02:20 Diperbarui: 28 Juli 2017   09:40 704
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Jum'at kemarin adalah hari yang menyenangkan bagi saya pribadi karena bertemu dengan sosok-sosok yang luar biasa, pertama saya bertemu dengan Cak Fuad, beliau adalah kakaknya Cak Nun, seorang pakar bahasa Arab, saat ini beliau duduk sebagai dewan pembina di lembaga bahasa Arab yang berkedudukan di Saudi. Kedua saya bertemu seorang pemuda asal Pekalongan yang berangkat haji dengan berjalan kaki.

Tampilan pemuda berusia 28 tahun itu sungguh nyentrik, berambut gondrong selayaknya penyanyi rock, tapi dibalik penampilan itu ternyata dia adalah pemuda yang sedang melakukan perjalanan spiritual.

Awalnya dia adalah asisten Dosen di sebuah perguruan tinggi negeri di Semarang, selain itu dia juga sudah punya perusahaan sendiri, tapi semua itu ditinggalkan demi sebuah sesuatu yang bernama "Rindu".

Ya, kerinduan dia yang teramat sangat kepada Tuhan semesta alamlah yang membuat dia sanggup melaksanakan perjalanan yang hil mustahal. Bayangkan ke Makkah dengan jalan kaki.

Saya mendengar dia bercerita, waktu dia lewat didepan teman-teman nya, salah seorang di antara mereka bertanya, " mau kemana mas..."?, Lalu dia jawab mau ke Makkah. Kontan mendengar jawabannya, temennya pada ketawa.

Sekarang bisa jadi teman-temannya akan kaget, kalo tahu bahwa orang yang mereka tertawakan sudah sampai di Dubai.


Pemuda itu memang nekat, berangkat ke Makkah, dengan modal yang tak lazim, memang sebelumnya dia sudah sowan ke guru-gurunya, lalu dia pun melatih fisik dan batin di bawah pengawasan langsung sang guru.

Akhirnya setelah hampir 10 bulan melakukan perjalanan melewati Sumatera, Malaysia, Thailand,  Myanmar, India, Muscat, sampailah dia di Dubai.

Rencananya dari Dubai dia akan ke Abu Dhabi setelah itu langsung melanjutkan perjalanan menuju Saudi.

Selama perjalanan dia terus berpuasa, jadi dia melakukan perjalanan hanya pada malam hari, banyak kisah mistis yang dia alami, yang sulit dipercaya tapi itu benar terjadi.

Berjumpa dengan sang pemuda luar biasa ini merupakan karunia bagi saya, bagaimana tidak ditengah arus duniawi, ternyata masih ada pribadi-pribadi yang bergerak demi cinta kepada sang maha pecinta, Tuhan semesta Alam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun