Mohon tunggu...
Mukti Ali Bin Syamsuddin Ali
Mukti Ali Bin Syamsuddin Ali Mohon Tunggu... Konsultan - Trainer di OPP

Suaminya Novi, ayahnya Sheikha, domisili di kampung tengah, dekat kampung monyet, Jakarta Timur.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Apakah Ada Alumni Sandy Putra di Kapal Pesiar Costa Concordia?

15 Januari 2012   12:25 Diperbarui: 4 April 2017   16:55 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13266304021449273758

[caption id="attachment_156163" align="alignleft" width="300" caption="Ivan Dominan Alumni Sandy Putra yang masih berlayar di kapal sampai sekarang. dok Ivan."][/caption] Dulu, sebelum krisis moneter ada seorang kakak kelas yang sempat bekerja di kapal pesiar Costa, tapi dia cuma bertahan setahun, bukan karena dia cengeng, tapi memang ternyata cerita indah kerja di kapal pesiar kebanyakan hanya cerita yang hiperbola kenyataanya sebenarnya sangat jauh dari kata ''nyaman'' apalagi menyenangkan. Jam kerja yang panjang, teriakan kebun binatang, adalah dua hal yang di temuinya sehari-hari, pening kepala bukan sebuah alasan untuk dapat beristirahat, bahkan kalo pun badan meriang tetep aja di paksa kerja, karena memang kalo belum mati mereka enggak percaya. Kerja ala ''rodi'' memang harus di tanggung para pekerja kapal pesiar, kebetulan saya punya banyak mantan atasan yang pernah merasakan ''gerahnya'' kerja di kapal pesiar, mereka rata-rata ''kejam'' tidak punya perasaan dan hatinya telah ''mati'' mungkin ini akibat trauma kapal pesiar. Kapal pesiar di percaya akan membuat seorang pekerja mempunya mental baja, mereka yang pernah bekerja di kapal pesiar besar kemungkinan akan tertawa kalo melihat anak hotel darat yang udah mengeluh capek hanya karena even ''ecek-ecek''. Mereka telah terlatih secara skill, mental, dan tentu saja daya tahan, kerja di laut beda coy dengan kerja di darat, kalo di darat kita bisa menghirup napas lega setelah usai kerja tapi kalo di laut usai kerja apanya yang mau di hirup, udara laut? Para mantan anak kapal, biasanya akan mendapat posisi yang lebih di darat, misalnya ketika di kapal dia cuma waiter mungkin kalo udah kerja di darat dia bisa jadi captain, kalo captain di laut mungkin bisa supervisor di darat begitulah seterusnya. Satu lagi para mantan anak kapal biasanya banyak duit kalo mereka emang bisa menabung, enggak sedikit mantan anak kapal pesiar pulang cuma bawa cerita doang, lantas kemana fulus hasil jerih payah mereka selama di kapal? sesuai penuturan mantan manager saya, di kapal banyak banget godaan, dari cewek hingga gembling, kalo anda kuat di cewek mungkin anda goyah di judi kalo anda kuat di judi anda kalah di miras. Godaan tidak hanya terjadi dalam kapal, setiap kapal bersandar para staf di perbolehkan untuk turun walau cuma di sekitar pelabuhan. masih menurut atasan yang alumni Enhai itu, setiap kali turun maka para petugas kapal akan membagikan bungkusan, mau tahu apa isi bungkusan itu? Isinya adalah alat pengaman alias kondom, busssset, apa enggak ngeri coy? Mungkin niat awal mereka cuma cari duit doang tapi kalo godaannya udah sebegitu berat apa iya masih kuat? Iman mungkin kuat bagaimana dengan imin? Alumni sandy Putra juga tidak sedikit yang berkarir atau memulai karir di kapal, salah satunya Ivan Dominan, dia adalah teman sekelas saya, sempat berpindah-pindah kapal, terakhir saya dengar dia naik kapal lagi, semoga aja dia selalu dalam lindungan Tuhan yang maha esa. Sayangnya saya kurang tahu kapal apa yang di naiki oleh Ivan sekarang, sepanjang yang saya ketahui ada beberapa perusaan kapal pesiar yang saat ini menjadi tujuan para pekerja  Indonesia di antaranya, Holland America Line, Royal caribbean Cruise Line, dan Costa. Seperti  telah kita ketahui bersama salah satu kapal pesiar Costa  telah kandas di pinggir laut Italia, sebuah bencana yang bisa  di bilang agak aneh, karena cuaca laut saat terjadi kecelakaan sangat tenang. Oya, emang berapa gaji yang di dapatkan para pekerja di kapal pesiar? Emang tergantung posisi sih, tapi rata-rata sekitar 1000 sampai 2000 $, sekarang 1 $ sama dengan 9000-an. Sebuah jumlah yang lumayan kalo di bandingkan dengan gaji kerja di Indonesia. Emang gede tapi kerjanya juga kayak ''setan'' itu istilah salah seorang rekan kerja saya, jadi, kalo ada yang cerita kerja di kapal pesiar itu enak, maka anda bisa katakan padanya,'' bohong, kerja di kapal sama dengan kerja ''rodi'' kalo enggak kuat fisik dan mental mending enggak usah kerja di sana'' Bagaimana dengan Ivan, mengapa sampai saat ini dia masih memaksakan diri kerja di kapal? Setiap orang yang pernah merasakan gaji gede katanya akan mengalami shock ketika dia bekerja dengan gaji yang lebih kecil, mungkin saja Ivan tipe orang seperti ini. Karena itu sampai sekarang dia masih di kapal pesiar, cuma satu harap saya, semoga dia enggak kerja di kapal Costa yang telah kandas itu. Amin.

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun