Mohon tunggu...
Ali Muhsi Kemal
Ali Muhsi Kemal Mohon Tunggu... Penulis, Pengusaha, Pelayan tamu Allah

Saya menulis bukan untuk didengar lebih keras, tapi untuk mengabdi lebih dalam. Menyusun kata demi kata seperti menyusun doa — pelan, tulus, dan berharap tinggal lebih lama di hati pembaca. Saat ini saya berdomisili di Makkah, melayani para tamu Allah, dan di sela-sela kesibukan itu saya merawat Renung Aksara, ruang sunyi untuk segala yang tak sempat diucapkan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Bukan Sekadar Menulis, Tapi Mengabdi Lewat Kata

29 April 2025   13:54 Diperbarui: 29 April 2025   13:54 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Dalam hidup ini, kita tak selalu punya panggung.

Tapi kita selalu punya kata.

Di tengah riuhnya dunia digital --- tempat semua orang bicara, saling beradu, dan berebut perhatian --- saya justru memilih duduk di tepi.

Saya tidak menulis untuk viral.

Saya menulis karena ini cara saya hadir. Cara saya ikut melayani, meski dari balik layar.

Sejak beberapa tahun terakhir, saya belajar bahwa kata bisa menjadi bentuk paling halus dari pengabdian.

Ia tidak menuntut balasan. Ia hanya berharap didengar. Atau paling tidak, dipahami oleh yang sempat singgah.

Lewat kata, saya membingkai ulang luka.

Lewat kata, saya merangkul yang sunyi.

Lewat kata, saya mencatat hal-hal kecil agar tidak lenyap dari ingatan dunia.

Maka saya membangun sebuah ruang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun