Mohon tunggu...
Ali Mubin Fitrananda
Ali Mubin Fitrananda Mohon Tunggu... Mahasiswa Prodi Manajemen FEB ULM

Mahasiswa S1 Manajemen FEB ULM

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Strategi Bisnis Era Disruptif: Peran Vital Ekonomi Manajemen dalam Mengarungi Ketidakpastian

9 Agustus 2025   10:03 Diperbarui: 9 Agustus 2025   10:03 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gemini Generataed Image.

Pernahkah Anda bertanya-tanya, apa yang membedakan perusahaan yang sukses dan terus berkembang dengan perusahaan yang stagnan? Di balik setiap keputusan bisnis yang brilian, entah itu meluncurkan produk baru atau berekspansi ke pasar internasional, ada sebuah "kompas" tak terlihat yang membimbing para manajernya. Kompas itu bernama ekonomi manajemen, sebuah ilmu yang rasanya tidak sepopuler ilmu ekonomi makro, tapi perannya jauh lebih praktis dan langsung terasa di lapangan. Pada dasarnya, ekonomi manajemen adalah jembatan antara teori ekonomi yang seringkali abstrak dengan tantangan nyata yang dihadapi para manajer setiap hari. Tujuannya sederhana: membantu kita membuat keputusan terbaik untuk mencapai target perusahaan.

Menemukan Pilihan Terbaik di Tengah Keterbatasan

Bayangkan Anda adalah pemilik sebuah kafe kecil. Anda punya dana lebih, tapi terbatas. Pilihan ada dua: membeli mesin kopi espresso terbaru yang super canggih, atau merekrut satu barista tambahan yang akan mempercepat pelayanan. Manakah yang harus Anda pilih? Di sinilah konsep kelangkaan (scarcity) dan biaya peluang (opportunity cost) menjadi sangat relevan. Sumber daya---dalam hal ini dana Anda---terbatas, memaksa Anda untuk memilih. Ketika Anda memilih mesin kopi, Anda tidak hanya mengeluarkan uang, tapi juga "mengorbankan" manfaat dari memiliki barista tambahan. Manfaat yang hilang inilah yang disebut biaya peluang. Ekonomi manajemen membekali kita untuk melihat biaya-biaya tersembunyi ini, sehingga setiap rupiah yang kita keluarkan benar-benar menghasilkan nilai maksimal.

Mengarungi Pasar dengan Strategi Cerdas

Salah satu tantangan terbesar bagi manajer adalah memahami apa yang sebenarnya diinginkan konsumen dan bagaimana menghadapi persaingan. Ekonomi manajemen menjawabnya melalui analisis permintaan dan penawaran. Kita tidak bisa asal menaruh harga. Kita harus memahami faktor-faktor di luar harga yang juga memengaruhi konsumen---mulai dari pendapatan mereka, harga produk pesaing, hingga tren yang sedang viral.

Yang tak kalah penting adalah konsep elastisitas harga permintaan. Ini adalah semacam "sensitivitas" konsumen terhadap perubahan harga. Misalnya, menaikkan harga beras sedikit saja bisa membuat orang beralih ke sumber karbohidrat lain, karena beras punya permintaan yang elastis. Namun untuk produk seperti bensin atau obat-obatan, harganya naik pun orang tetap akan membelinya karena permintaannya inelastis. Memahami perbedaan ini adalah kunci untuk meracik strategi harga yang jitu.

Lebih jauh lagi, ilmu ini membantu kita mengenali jenis "medan perang" bisnis yang kita masuki, apakah itu pasar persaingan sempurna atau pasar oligopoli di mana beberapa pemain besar saling mengintai. Setiap struktur pasar menuntut strategi yang berbeda. Mengetahui dinamika ini adalah kunci untuk merencanakan langkah yang tidak hanya berani, tapi juga cerdas dan terprediksi.

Mengelola Produksi dan Masa Depan yang Tak Terduga

Tantangan lain yang tak kalah pusing adalah menentukan seberapa banyak produk yang harus diproduksi dan bagaimana menghadapi ketidakpastian. Analisis biaya dalam ekonomi manajemen menyediakan panduan yang sangat jelas. Ada biaya tetap (seperti sewa pabrik) dan biaya variabel (seperti bahan baku). Namun, yang paling krusial adalah biaya marginal, yaitu biaya tambahan untuk membuat satu unit produk lagi. Aturan emasnya adalah: teruslah berproduksi selama pendapatan dari menjual satu unit tambahan masih lebih besar dari biaya untuk memproduksinya. Ketika kedua nilai ini seimbang, di situlah keuntungan perusahaan berada di puncaknya.

Dalam dunia bisnis, ketidakpastian adalah satu-satunya kepastian. Ekonomi manajemen menawarkan berbagai alat peramalan (forecasting) untuk memprediksi permintaan di masa depan. Meskipun tidak ada yang bisa meramal 100% akurat, memiliki gambaran yang cukup jelas jauh lebih baik daripada buta sama sekali. Ilmu ini juga mengajarkan kita untuk tidak lari dari risiko, tapi justru mengelolanya. Dengan melakukan analisis sensitivitas, kita bisa mengidentifikasi potensi risiko dari setiap keputusan dan menyiapkan rencana B yang solid. Ini adalah cara cerdas untuk menghadapi ketidakpastian---kita tidak hanya reaktif, tapi juga proaktif dan siap sedia.

Kesimpulan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun