Singkatnya, dari sekian banyak teori dan strategi yang kami laksanakan maka yang paling ampuh dalam melunakkan serta menciptakan kembali tatanan sosial tidak lain adalah kegiatan ’’Home Visit” di saat ini hal yang bersifat privasi sekalipun tetap di sampaikan oleh peserta kepada kami dan mencari solusi dan masukan tuk perbaikan sesuai dengan masalah yang di hadapi. Sepanjang Home Visit di laksanakan maka sepanjang itulah sejuta cerita, mimpi cinta dan asa di kami temukan dan diskusikan bersama. Saat ini pertemuan rutin selain sebagai tupoksi pendamping kini berubah menjadi kebutuhan KPM.
Waktu berlalu diawal tahun 2015 mulai nampak perubahan situasi sosial pada masyarakat pertemuan yang dilakukan warga pro dan kontrak sudah bisa berkumpul dan saling menyapa, saling berbicara pelan-pelan, meraka mulai sadar bahwa keluarga adalah segalanya, menurut wawancara informal dengan salah satu penerima manfaat PKH yang disamarkan namanya FH menyatakan bahwa PKH mampu menjadi jawaban perbedaan saat ini, dari yang kami tidak saling bertegur sapa dan berbeda, kami selalu dikumpulkan satu ruang pertemuan oleh pendamping akhirnya bertegur, cerita bersama bahkan bertanya kabar, makan bersama dan menyadari kesalahan bersama. Terima kasih sudah membuat kami berdamai tanpa kami sadari kami berdamai tanpa tekanan, kami berdamai karena kebutuhan bahwa kami bersaudara.
Disisi lain menurut Kepala Desa (Raja) di salah satu wilayah Kepulauan Tayando Tam menyatakan bahwa hanya PKH dari kemensos yang masuk di wilayah kami tidak ada program yang lain, PKH membuat kami bermimpi menembus asa, terimah kasih Ibu Menteri dan seluruh Kru SDM PKH. Dari wilayah terdepan Indonesia kami menyapa nusantara semoga PKH selalu ada untuk Warga Kami.
Saling cerita informal dari seorang Baharudin Rumaaf dan dibuatkan dalam catatan Harian Oleh Korwil Maluku I