Mohon tunggu...
Alimin Samawa
Alimin Samawa Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Lahir di tanah samawa, ingin terus bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Koin Emas untuk Ibu

1 September 2016   22:25 Diperbarui: 1 September 2016   23:00 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

“Hush! Tenang, kita kan datang ke sini agar Wati cepat sembuh. Jangan ribut dong!” sergah Bu Asri.

Faras diam saja. Rupanya ada sesuatu yang di telah diselipkan di bingkisannya. Sesaat wajah wati Nampak segar. seperti bunga yang baru mekar karena tersiram air. Terakhir Bu Asri menyerahkan sebuah amplop kepada Ibu Wati. Menyebabkan Ibu Wati berkaca-kaca, menangis pelan. Langsung memeluk Bu Asri. Suasana mendadak  hening. Anak-anak dan Pak Aji diam sejenak.

“Alhamdulillah, anak-anak  yang mengumpulkan ini semua! Mungkin tidak seberapa bu” ucap Bu Asri.

Berkali-kali, Ibu Wati mengucap terima kasih.

Matahari sudah agak tinggi. Hampir tiba waktu dzuhur.  Anak-anak perempuan masih asyik mengajak Wati bermain dan bercerita. Sementara  Faras dan teman-teman bermain di kolong rumah Wati, dengan Burung Kecial yang mereka tangkap tadi. Suara Ombak dan pengeras suara yang memutar pengajian Al-Qur’an menambah indahnya suasana Pulau Kaung menjelang siang.

Setelah sholat dan makan perbekalan masing-masing. Bu Asri mengajak anak muridnya pulang ke Sumbawa. Pak Aji sudah siap dengan perahunya. Wati dan Ibunya ikut mengantar di tepi pantai.

“Assalamu’alaikum, Cepat sembuh Wati, Ya!” Ramai suara anak-anak.  Wati dan Ibunya melambaikan tangan.

***

Pulang dari Pulau Kaung. Faras dan teman-teman nampak gembira, meskipun lelah. Mereka senang bisa menjenguk Wati, sekaligus tamasya ke Pulau Kaung. Semua murid kelas tiga kembali ke rumahnya masing-masing.

“Ibumu bagaimana kabarnya Faras?” Bu Asri menghentikan langkah.

“Ibu, masih belum sembuh Bu Guru! Mohon do’anya agar Ibu saya cepat sembuh!” ucap Faras datar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun