Mohon tunggu...
Ali Hifni
Ali Hifni Mohon Tunggu... -

Seniman Sepak Bola

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Israiliyyat

25 Februari 2013   23:50 Diperbarui: 24 Juni 2015   17:42 770
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Kata Israiliyyat adalah jamak dari kata israiliyyah, yaitu bentuk kata yang dinisbatkan pada kata “Israil” yang berasal dari bahasa Ibrani. Isra berarti “hamba” dan Il berarti “Tuhan”, sehingga kata “Israil” memiliki makna “hamba Tuhan”. Ditinjau dari sisi sejarah, Israil erat kaitannya dengan Nabi Ya’qub bin Ishaq bin Ibrahim as. Keturunan Nabi Ya’qub disebut Bani Israil[1].

Secara istilah, ulama berbeda pendapat mengenai pengertian Israiliyyat. Menurut al-Dzahabi, pengertian Israiliyyat ada dua. Pertama, Israiliyyat adalah kisah-kisah yang diselipkan dalam tafsir dan hadits yang asal riwayatnya adalah dari Yahudi atau Nasrani. Pengertian kedua adalah cerita-cerita yang sengaja diselundupkan musuh Islam ke dalam tafsir dan hadist tanpa dasar dalam sumber-sumber lama.

Menurut al-Syarbasi, Israiliyyat adalah kisah dan berita yang berhasil diselundupkan oleh orang-orang Yahudi ke dalam Islam. Kisah-kisah tersebut bisa berasal dari Yahudi atau sumber lain. Sedangkan Sayyid Ahmad Khalil mengatakan bahwa Israiliyyat adalah riwayat-riwayat yang berasal dari ahli kitab, baik yang berhubungan dengan perseoalan agama maupun tidak. Penisbatan Israiliyyat kepada kaum Yahudi karena para perawinya berasal dari kalangan mereka yang sudah masuk Islam.

Secara umum, para ulama sepakat bahwa yang menjadi Israiliyyat adalah Yahudi dan Nasrani, namun Yahudi lebih dominan di dalamnya daripada Nasrani. Abu Syu’bah mengatakan bahwa pengarunh nasrani dalam tafsir sangat minim. Pun demikian tidak begitu membahayakan akidah umat Islam karena umumnya berbicara mengenai akhlak, nasihat, dan pembersihan jiwa.

Israiliyyat dan Judaica

Israiliyyat mirip dengan Judaica dalam perspektif orang Barat (Nasrani). Judaica adalah pengaruh Judaisme[2] dalam ajaran Nasrani[3], lebih-lebih dari Talmud, Midras, Missiah, Misnah, dan sejenisnya. Talmud adalah catatan tertulis orang Yahudi yang awalnya adalah cerita-cerita yang berbeda satu sama lain. Talmud terdiri dari dua bagian, yaitu Misnah (teks) dan Gemara (tafsir). Talmud berisi hukum agama dan hukum sipil agama Yahudi.

Midras adalah kitab yang berisi penafsiran tentang isi Perjanjian Lama, terutama dari Pentateuch, yaitu lima kitab pertama dalam Perjanjian Lama yang disebut juga “Kitab-kitab Musa” (Torah). Fakta di atas menunjukkan bahwa Israiliyyat tidak hanya mendera umat Islam, namun juga kaum Nasrani.

Contoh Kisah Israiliyyat

Pengaruh Israiliyyat ke dalam beberapa tafsir sudah ada sejak zaman para sahabat. Hal ini disebabkan oleh adanya kesamaan kisah seperti tentang penciptaan langit dan bumi,  penciptaan Adam dan Hawa, serta kisah para nabi. Berikut penulis paparkan sedikit contoh kisah tentang Adam dan istrinya dalam Perjanjian Lama.

Adapun ular ialah yang paling cerdik dari segala binatang di darat yang dijadikan oleh Allah. Ular itu berkata kepada perempuan itu:”Tentulah Allah berfirman: Semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?” Lalu sahut perempuan itu kepada ular itu :”Buah pohon-pohonan dalam taman ini boleh kami makan, tetapi tentang buah pohon yang ada di tengah-tengah taman, Allah berfirman : Jangan kamu makan ataupun raba buah itu, nanti kamu mati.” Tetapi ular itu berkata kepada perempuan itu: “Sekali-kali kamu tidak akan mati, tetapi allah mengetahui, bahwaq pada waktu kamu memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi melihat, dan kamu akan mejadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat.” Perempuan itu melihat bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian. Lalu ia mengambil dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia, dan suaminya pun memakannya. Maka terbukala mata mereka berdua dan mereka tahu, bahwa mereka telanjang; lalu mereka menyemat daun pohon ara dan membuat cawat. Ketika mereka mendengar bunyi langkah Allah, yang berjalan-jalan dalam taman itu pada hari yang sejuk, bersembunyilah  manusia dan istrinya itu terhadap Allah di antara pohon-pohonan dalam taman. Tetapi Allah memanggil manusia itu dan berfirman kepadanya:”Dimanakah engkau?” Ia menjawab: ”Ketika aku mendengar, bahwa Engkau ada dalam taman ini, aku menjadi takut, karena aku telanjang; sebab itu aku bersembunyi” (Kej. 3:1-0)

Masuknya Israiliyyat dalam Penafsiran al-Quran

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun