Mohon tunggu...
Alifya Putri Pratiwi
Alifya Putri Pratiwi Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

Belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Menghalau Penyakit Hipertensi Sang "Silent Killer"

12 Februari 2020   16:20 Diperbarui: 12 Februari 2020   16:19 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar: Hasan, mahasiswa KKN Undip 2020 sedang memberikan penyuluhan tentang Pelaksanaan program mengenai Hipertensi dan Pengenalan Serangan Stroke di Desa Kedungsugih Kec. Pagerbarang Tegal. (Dokpri).

Tegal (22/1). Hipertensi atau darah tinggi masih menjadi masalah kesehatan utama yang banyak dialami warga Desa Kedungsugih Kecamatan Pagerbarang. Hipertensi, yang merupakan salah satu penyakit silent killer, dalam artian timbulnya penyakit hampir tanpa gejala apapun, namun sangat berbahaya karena bisa menyebabkan kematian. 

Pola hidup sehat belum menjadi kebiasaan para warga, sehingga masih banyak ditemukan warga yang merokok, makan dengan kadar asin yang tinggi, dan jarang datang kontrol untuk memantau tekanan darahnya. Padahal dampak dari hipertensi juga tidak main-main, mulai serangan stroke yang berakibat kelumpuhan dan kematian, hingga terjadinya serangan jantung. 

Salah satu mahasiswa KKN Undip TIM I tahun 2020 bernama Abul Hasan Al Asy'ari dari Jurusan Keperawatan Fakultas Kedokteran yang ditempatkan di desa tersebut, mencoba membantu merubah gaya hidup yang salah tersebut. 

Rabu, (22/1) pukul 18.30-21.00 WIB di Musholla Baiturrohim Desa Kedungsugih, digelar acara diskusi dan edukasi mengenai hipertensi dan cara mengenali gejala stroke bersama warga masyarakat sekitar. Acara bertepatan dengan agenda jamiyahan Rabu malam yang diikuti 50-an warga sekitar baik laki-laki maupun perempuan. 

Di awal, mahasiswa memberikan edukasi secara umum mengenai apa itu hipertensi dan stroke. Dijelaskan cara mencegah, mendeteksi, langkah pengobatan, hingga mengenai risiko dampak buruknya. Termasuk pula diajarkan cara mengenali gejala stroke yang mudah ditempuh. 

Acara diteruskan dengan diskusi bersama warga, dan mengajarkan mereka cara merubah pola hidup yang benar dalam menghadapi hipertensi dan penyakit degeneratif (penuaan) lain. 

Antusiasme warga sangat terasa. Begitu dibuka sesi tanya jawab, diskusi berlangsung gayeng. Banyak warga yang secara bergantian bertanya, bahkan melerbar ke kasus-kasus lain yang dikaitkan denga tren penyakit yang sedang berkembang belakangan. Meningkatnya pemahaman warga mengenai hipertensi dan stroke diharapkan dapat membantu  merubah persepsi mereka. 

Karena sesuai observasi di awal penerjunan KKN, saat Posyandu Lansia di Desa Kedungsugih yang dilakukan rutin tiap bulan, hanya kaum ibu yang datang, sedangkan lansia dari kaum laki-laki sama sekali tidak ada yang datang. 

Padahal hipertensi, stroke, dan serangan jantung tidak mengenal jenis kelamin, semua lansia dan usia dewasa berisiko menderitanya. Dengan langkah edukasi dan diskusi, diharapkan dapat menggerakkan warga untuk terus memantau kondisi tekanan darahnya, sehingga dapat terhindar dari ancaman penyakit silent killer ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun