Mohon tunggu...
Alifya Putri Pratiwi
Alifya Putri Pratiwi Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

Belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Masipasting, Makanan Pendamping Asi sebagai Upaya Cegah Stunting

11 Februari 2020   11:14 Diperbarui: 11 Februari 2020   11:18 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Alma Nofia, mahasiswa KKN Undip melakukan sosialisasi di Posyandu Kedungsugih Pagerbarang Tegal. (Dok. Pribadi).

Kedungsugih  (11/1) -- Lima persen (5%) balita di Kabupaten Tegal mengalami Stunting sekitar 5.500 balita bertubuh pendek akibat kekurangan gizi kronis di Kabupaten Tegal saat ini, berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal per 22 Oktober 2019. 

Pentingnya Mencegah Stunting 

Stunting dapat terjadi sebagai akibat kekurangan gizi terutama pada saat 1000 HPK (Hari Pertama Kelahiran). Pemenuhan gizi dan pelayanan kesehatan pada ibu hamil dan balita perlu mendapat perhatian penting untuk mencegah stunting. 

Terlebih Kabupaten Tegal sedang mewajibkan seluruh desa bebas stunting karena "Cegah Stunting itu penting" slogan tentang stunting yang terus digalakan dalam dunia kesehatan. 

Dari data dinas kesehatan Kabupaten Tegal melalui Puskesmas Pagerbarang ditemukan 23 balita yang menderita gizi kurang. 

Data Gizi Balita Puskesmas Kecamatan Pagerbarang. (Dokumen Pribadi)
Data Gizi Balita Puskesmas Kecamatan Pagerbarang. (Dokumen Pribadi)
Saat ini Indonesia dihadapkan pada masalah Beban Gizi Ganda atau Double Burden suatu kondisi dimana kita harus berkerja keras mengatasi masalah kekurangan gizi, stunting, akan tetapi kita juga harus mengatasi masalah kelebihan gizi atau obesitas.           

Pemenuhan gizi yang belum tercukupi baik sejak dalam kandungan hingga bayi lahir dapat menyebabkan terjadinya berbagai masalah kesehatan. Salah satu dampak pada bayi atau balita yaitu stunting atau tubuh pendek akibat kurang gizi kronik. 

Melalui program monodisiplin dari Alma Nofia, mahasiswi Fakultas Kesehatan Masyarakat Undip Semarang yang dilakukan bersamaan dengan posyandu balita pada tanggal 11 Januari 2020 diikuti oleh 50 ibu dengan balita di Desa Kedungsugih. 

Pelatihan pembuatan MP - ASI dan sosialisasi Stunting. (Dokumen Pribadi)
Pelatihan pembuatan MP - ASI dan sosialisasi Stunting. (Dokumen Pribadi)
Dengan judul program "MASIPASTING" menjadi pendobrak dalam menyadarkan masyarakat akan pentingnya mencegah stunting. Kegiatan diawali dengan sosialisasi terkait gambaran masalah stunting di Kabupaten Tegal, penyebab stunting dan dampak yang ditimbulkan dari stunting. Balita yang menderita stunting penyebab utamanya adalah asupan gizi yang kurang. 

Kegiatan dilakukan dengan pelatihan pembuatan MP ( Makanan Pendamping) ASI bagi balita berdasarkan usia balita. Keberagaman pangan ini dikelompokan menjadi usia 0-6 bulan, 6-9 bulan, 9-12 bulan serta >12 bulan. Sehingga masyarakat paham akan pemberian pangan sesuai kebutuhan dan kesiapan fisik balita. 

Pemberian MP -- ASI dari bahan lokal yang bergizi dipilih karena salah satu program padat karya tunai untuk kesehatan. Posyandu menjadi tempat paling tepat untuk mengoptimalkan pencegahan stunting balita melalui kampanye pencegahan stunting, dimulai dari penimbangan masalah gizi  serta imunisasi yang diberikan kepada balita. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun