Bekasi – Sebuah jembatan penghubung yang menjadi akses utama mengalami kerusakan parah yang dikenal sebagai Jembatan 0 di wilayah Rawalumbu, Peristiwa ini menyebabkan arus lalu lintas terganggu parah, menimbulkan kemacetan yang meluas hingga beberapa kilometer di sepanjang arah. Jembatan ini sering mengalami kemacetan, namun terdapat “pak ogah” yang membantu mengatur lalu lintas pada jalan ini, walaupun hanya dibayar dari Rp1000 - Rp2000 rupiah namu mereka tetap mengaturnya dengan sabar. Menurut pak ogah ;
“jembatan ini harusnya segera dibenerin mba, percuma spanduk aja ga akan mencegah banyak orang untuk ga lewat sini karena ini jalan penting di sepanjang jalan pramuka”
Selain itu terdapat pengguna jalan yang mengeluhkan terkait jembatan yang tak kunjung diperbaiki.
“jembatan o Rawalumbu masih di evaluasi nggak di kerjakan sampai sekarang saya salah satu pengguna jalan yang setiap hari lewat jembatan 0. itu jalan sudah membahayakan apes itu tidak ada tanggal ya, apalagi sekarang masih ada turun hujan”
Jembatan ini yang familiar sebagai jembatan 0 ini menjadi sorotan utama karena perannya yang sangat vital dalam menunjang mobilitas masyarakat di rawalumbu dan sekitar. Setiap hari jembatan ini menjadi jalur utama bagi warga rawalumbu yang hendak menuju tempat kerja, sekolah, hingga kegiatan aktivitas harian lainnya. Beragam jenis kendaraan yang melintas di atasnya, mulai dari sepeda motor, minibus, hingga mobil besar seperti bus dan truk pengangkut sampah. Tingginya intensitas lalu lintas membuat jembatan ini memiliki beban yang cukup berat, sehingga kerusakan struktur pada jembatan berdampak besar terhadap kelancaran aktvitas warga dan distribusi layanan publik.
Pada foto pertama memperlihatkan suasana lalu lintas di jalan utama Rawalumbu pada siang hari. Terlihat dua mobil melintasi ruas jalan yang permukaannya tampak mulai tidak rata, terutama di sisi kiri jalan. Foto ini diambil di siang hari saat tidak banyak orang melalui jembatan ini dan tidak ada pak ogah yang mengatur lalu lintas di siang hari. Meskipun begitu, Kendaraan tetap melaju perlahan meskipun tidak ada orang yang bertugas mengatur lalu lintas di sekitar.
Di kejauhan, terlihat spanduk promosi dan baliho kampanye terlihat berdiri di tepi jalan. Baliho kampanye yang memenuhi jembatan mengganggu pemandangan lalu lintas dan terlihat semakin kumuh serta berantakan. Belum lagi pada sisi kiri jalan, bagian trotoar tampak mulai rusak, dengan pinggiran aspal yang mengelupas. Ini menandakan bahwa jalan tersebut sudah lama tidak mendapatkan perbaikan struktural secara menyeluruh.
Setelah sekian lama diabaikan oleh pemerinah tanpa adanya perbaikan. Kondisi jemabatan 0 yang kian memburuk karena tingginya intensitas warga yang melalui jembatan tersebut, ditambah dengan cuaca yang buruk membuat aliran air dibawahnya meluap yang dapat mempercepat proses kerusakan.
Akhirnya pihak pemerintah mulai melirik hingga mengambil perhatian serius. Bahkan Wali Kota Bekasi turut meninjau dan mengeluarkan imbaian resmi bagi masyarakat di daerah Rawalumbu dan sekitarnya agar lebih berhati-hati saat melintas, sembari menunggu langkah konkret perbaikan dari dinas terkait. Meski langkah ini dinilai terlambat oleh sebagain warga, kehadiran pemerintah untuk turun secara langsung diharapkan menjadi awal dari solusi jangka panjang terhadap persoalan infrastruktur yang sudah lama diabaikan.