Mohon tunggu...
Alif Ahmad Abicega
Alif Ahmad Abicega Mohon Tunggu... About me : ig_alifahmad

Ikhtiyar dan berdo'a

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Studi Kemasyarakatan : "Bagaimana Bersih Desa Jatikerto, Kromengan Kab. Malang Menjadi Wujud Integritas Nasional?"

25 Maret 2025   13:47 Diperbarui: 25 Maret 2025   13:47 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Animasi Bersih Desa (Sumber: Dokumentasi pribadi)

Upacara bersih desa di desa Jatikerto, Kecamatan Kromengan Kabupaten Malang dilaksanakan setiap tahunya yakni bertepatan pada bulan Muharram/ 1 suro yang bertujuan untuk memuliakan tanam padi serta peringatan bulan suci sebagai wujud syukur kepada Tuhan. Selain itu, acara bersih deso dilakukan dilakukan sebagai penghormatan kepada leluhur yang mendirikan desa Jatikerto yakni mbah Ajeng Anti yang dipercaya sebagai pepunden desa. Bersih desa pada tahun - tahun sebelumnya diadakan dengan sambutan -- sambutan dari pihak kepala desa dan mengundang dari pihak kecamatan maupun kabupaten kemudian dilanjutkan  dengan ritual arak arakan tumpeng, pementasan kesenian wayang kulit, pementasan jaranan, bantengan serta berbagai kegiatan yang lain yang terdapat didesa. Pada prosesnya diadakan secara sederhana yakni dengan  dilakukan dengan membuka sambutan oleh kepala desa selanjutnya dilanjutkan melalui acara lantunan Gending Pedanyangan menggunakan berbahasa jawa  yang dilakukan oleh kelompok karawitan desa dengan iringan gamelan dipunden atau makam leluhur. Gending pedanyangan sendiri memiliki tujuh lagu yang senandungkan oleh sinden atau biasa disebut dengan istilah waranggono dalam bahasa jawa. Untuk judul pertama dalam gending pedayangan bernama "iling-iling" yang bermakna pengingat kepada manusia hidup didunia ini akan berakhir kepada pemilik yakni Yang Maha Kuasa, kemudian dilanjutkan dengan lagu kedua bernama "Sekar Gadung", "Randu Kintir", "Pacul Gowang", "Celeng Mogok", "Undur-Undur", dan "Puji Rahayu" yang bermakna syukur.

Dalam lantunan gending pedayangan sendiri memiliki nilai skral yang tinggi, tidak boleh dilakukan diperdengarkan pada sembarang tempat dan waktu  dan hanya boleh dilakukan setahun sekali. Gending pedayangan dalam masyarakat desa ditujukan untuk keselamatan desa dan tiap lagu didalamnya memiliki edukasi luhur. Jika mengingkarinya, maka dipercaya akan mendapatkan kesialan atau dalam bahasa  jawa biasa disebut dengan malati.  

Setelah  gending padayangan dilaksanakan dalam acara bersih deso, kemudian diadakan tumpengan. Dalam hal ini pamong desa beserta semua warga desa berpartisipasi dengan membawa tumpeng baik secara individu maupun kelompok, sehingga terdapat banyaknya tumpeng dalam acara tersebut dilengkapi dengan berbagai sesaji menurut adat jawa dan setelah pembacaan do'a selesai seluruh warga dan perangkat desa bersama sama menikmati tumpeng dilokasi punden tersebut.

Bagaimana Integrasi Sosial Masyarakat Desa Sebagai Wujud Integritas Nasional?

Faktor yang utama dalam pembentuk integritas nasional di desa Jatikerto kecamatan Kromengan kabupaten Malang karena Adanya jiwa dan semangat gotong royong solidaritas dan toleransi keagamaan yang kuat serta adanya rasa untuk bersatu dalam masyarakat Jatikerto juga merupakan wujud dalam integritas nasional. Hal tersebut selaras dalam ideologi bangsa yakni Pancasila serta dalam bhinneka tunggal ika. Jenis integritas nasional yang paling menonjol dalam masyarakat yakni Integrasi tingkah laku yang merupakan suatu proses perilaku sosial dan dilakukan atas pertimbangan - pertimbangan agar diterima oleh masyarakat. Selain itu integritas nilai juga terdapat didesa Jatikerto yang merupakan suatu proses pencapaian konsensus atau kesepakatan bersama didalam masyarakat tentang nilai / norma yang baik dan mana yang buruk baik melalui internalisasai secara temurun dengan bermusyawarah 

Integritas nasional terwujud dalam prosesi tradisi bersih deso yang dilakukan sebagai penghormatan kepada leluhur desa yang mendirikan atau leluhur desa Jatikerto yakni mbah Ajeng Anti yang dipercaya sebagai pepunden desa. Nilai yang ada dalam masyarakat terkandung lantunan Gending Pedayangan sendiri memiliki nilai skral yang tinggi, Gending pedayangan dalam masyarakat desa ditujukan untuk keselamatan desa dan tiap lagu didalamnya memiliki edukasi luhur. Dalam lantunan terdapat 7 lagu yakni"Sekar Gadung", "Randu Kintir", "Pacul Gowang", "Celeng Mogok", "Undur-Undur", dan "Puji Rahayu"  yang semuanya mempunyai makna sendiri - sendiri.

Prosesi Acara bersih deso dilakukan dengan  persiapan bersih desa melalui kerja bakti 1 minggu sebelum acara dimulai. Kemudian hari H acara dibuka melalui sambutan dari perangkat desa, pembacaan do'a, lantunan gending padayangan, diadakanya tumpengan, dan ditutup dengan pertunjukan berbagai kesenian yang ada di desa diantaranya : bantengan, jaranan, wayang, khosidahan dsb.

Proses  Intergrasi sosial terjadi dalam masyarakat melalui prosesi bersih desa terjadi melalui akomodasi,  kerjasama serta koordinasi. Pada tahap akomodasi individu / seseorang menyesuaikan diri terhadap perbedaan latar belakang agama dan kelas sosial (kaya, miskin, berpangkat, petani, pengusaha, dll) dalam masyarakat serta diberlakukanya aturan guna terciptanya keharmonisan. Tahap kerjasama terjadi dalam menyiapkan keperluan serta menggelar acara melalui kerjabakti, penyiapan tumpeng, dan pertunjukan kesenian. Tahap koordinasi sebagai cara mencapai tindakan tertentu guna mencapai keteraturan dalam masyarakat terjadi melalui penyampaian informasi setelah diadakanya rapat oleh seluruh melalui ketua rt / rw dalam pembagian kerja. Bentuk integrasi masyarakat adalah sikap toleransi dan adanya kepentingan bersama dalam tradisi bersih desa. Dari adanya aspek sosial budaya tersebut, diharapkan tercipta titik tumpu dalam interasi nasional yang harmonis.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun