Penyebab terjadi penistaan serta kekerasan atas nama agama yaitu masih minimnya pemahaman agama kemudian ada pengaruh kebebasan berpendapat dan berekspresi, sehingga hal tersebut dapat menciptakan peluang seseorang melakukan penistaan dan kekerasan atas nama agama. Selain itu lemahnya penegakan aturan, kegagalan pengarahan tentang agama, adanya aliran sesat, adanya kelompok pembela penistaan agama. Berdasarkan penyebab-penyebab diatas , berikut adalah faktor yang mempengaruhi individu atapun kelompok melakukan penistaan agama:
1. Ketidaktoleranan atau fanatisme
Beberapa individu yang memiliki keyakinan atau pandangan yang sangat kuat tentang agama tertentu mungkin tidak memiliki toleransi terhadap pandangan agama lain. Individu tersebut mungkin merasa perlu untuk mencela atau menghina keyakinan agama yang berbeda sebagai cara untuk mempertahankan keyakinan dan merasa paling superior diantara yang lain.
2. Pengaruh lingkungan
Lingkungan sosial dan budaya dapat mempengaruhi perilaku seseorang. Dalam beberapa kasus, kelompok sosial atau budaya tertentu mungkin mempromosikan penistaan agama sebagai cara untuk menunjukkan loyalitas kepada kelompok dengan harapan untuk mencapai tujuan politik atau sosial tertentu.
3. Faktor psikologis
 Beberapa individu mungkin memiliki masalah psikologis yang mendasari perilaku penistaan agama mereka. Misalnya, individu tersebut mungkin memiliki kebutuhan untuk merasa superior atau mendapatkan pengakuan dari orang lain, sehingga individu tersebut melakukan penistaan agama sebagai cara untuk memenuhi dan mendapatkan kepuasan dari kebutuhan ini.
4. Kurangnya pemahaman dan pengetahuan tentang agama
Penistaan agama dapat berasal dari kurangnya pemahaman atau pengetahuan yang mendalam tentang agama tertentu. Seseorang mungkin melakukan penistaan agama karena kesalahpahaman atau penilaian yang salah tentang keyakinan dan praktik agama orang lain. Hal ini dapat memberikan pengaruh kepada seseorang untuk melakukan penistaan agama karena tidak benar pemahaman yang didapat.
5. Konflik sosial atau politik
Dalam konteks konflik sosial atau politik yang tegang, penistaan agama seringkali dapat muncul sebagai bagian dari upaya untuk menghasut permusuhan atau memperkeruh suasana. Penistaan agama dapat digunakan sebagai alat untuk membangun perpecahan dan memperkuat identitas kelompok.