Mohon tunggu...
Ali Eskaem
Ali Eskaem Mohon Tunggu... Penulis

Membaca, melihat, merasakan, menulis dan menganalisa lalu menulis lagi

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Antara Effisiensi Anggaran dan Program Makanan Bergizi

18 Februari 2025   16:24 Diperbarui: 18 Februari 2025   16:24 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Efisiensi anggaran pemerintah, baik di tingkat pusat maupun daerah, merupakan langkah strategis untuk memastikan penggunaan dana publik secara optimal. Di tengah tantangan ekonomi global dan domestik, efisiensi menjadi kunci agar program-program pemerintah tetap berjalan maksimal tanpa membebani keuangan negara. Namun, pendekatan efisiensi harus dilakukan dengan cermat agar tidak mengorbankan efektivitas program yang telah dirancang.

Pemerintah Indonesia, melalui Instruksi Presiden No. 1 Tahun 2025, telah mengarahkan efisiensi belanja dalam pelaksanaan APBN dan APBD Tahun Anggaran 2025. Langkah ini mencakup penyesuaian pada beberapa pos belanja operasional dan non-operasional, seperti perjalanan dinas, pengadaan alat tulis kantor, kegiatan rapat, seminar, sosialisasi, dan kegiatan seremonial. Tujuannya adalah memastikan anggaran negara digunakan secara optimal dan tepat sasaran, memberikan dampak nyata bagi masyarakat 

Namun, penting untuk diingat bahwa efisiensi tidak bisa sekadar berbasis daftar ceklis pemangkasan belanja, melainkan harus mempertimbangkan relevansi setiap pengeluaran terhadap keberhasilan suatu program. Sebagai contoh, dalam program pencegahan penyakit, biaya promosi dan sosialisasi memiliki peran sentral dalam meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pola hidup sehat dan pencegahan dini. Jika efisiensi dilakukan tanpa mempertimbangkan esensi dari program tersebut, justru dapat berdampak negatif pada efektivitas program secara keseluruhan. Demikian pula, unit kerja seperti Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) yang menjalankan layanan berbasis pendapatan memerlukan biaya pemasaran dan publikasi untuk menjangkau masyarakat luas. Pemangkasan anggaran pada pos-pos ini tanpa analisis mendalam dapat menghambat tujuan utama BLUD dalam meningkatkan jangkauan layanan.

Efisiensi yang ideal seharusnya dilakukan berbasis analisis per program. Artinya, setiap penghematan anggaran perlu mempertimbangkan dampaknya terhadap hasil yang ingin dicapai. Jika suatu pengeluaran merupakan komponen utama dalam keberhasilan program, maka pengurangan anggaran tanpa kajian mendalam berisiko mengurangi dampak positif dari program tersebut. Selain itu, efisiensi yang dilakukan harus tetap berorientasi pada kebermanfaatan anggaran bagi masyarakat.

Efisiensi anggaran bukan sekadar soal pemotongan belanja, tetapi juga memastikan anggaran yang tersedia digunakan secara optimal. Pendekatan berbasis analisis program perlu menjadi acuan utama dalam menentukan efisiensi yang dilakukan, sehingga tidak mengurangi efektivitas program-program pemerintah yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dengan strategi ini, efisiensi dapat berjalan beriringan dengan efektivitas, tanpa mengorbankan tujuan pembangunan yang telah direncanakan.

Jika salah satu manfaat dari effisiensi adalah untuk pemenuhan anggaran makanan bergizi bagi anak sekolah, alokasi anggaran untuk pemenuhan gizi anak sekolah merupakan langkah positif. Namun, konsep pemberian gizi dalam satuan sekolah perlu dikaji agar lebih tepat sasaran. Dalam satu sekolah, tingkat ekonomi siswa bisa sangat bervariasi. Pendekatan yang lebih berbasis individu daripada institusi akan membuat program pemenuhan gizi lebih efektif dalam menyasar anak-anak yang benar-benar membutuhkan. Sehingga "pengorbanan" rencana program pemerintah di sektor lain  sebanding dengan manfaatnya bagi program lainnya. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun