Mohon tunggu...
Alicia Alfianti
Alicia Alfianti Mohon Tunggu... Lainnya - Ma'had Aly Al-Zamachsyari

perkenalkan nama saya Alicia Salsadila Alfianti yang biasanya dipanggil acil. Aku sering kali membuat coretan tulis yang berisikan kata-kata, mempunyai hobby travelling dan mendaki.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sifat Rendah Hati Rasulullah SAW yang Patut Kita Teladani Dalam Kehidupan

31 Oktober 2022   22:18 Diperbarui: 31 Oktober 2022   22:25 4287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

            Para sahabat pun pernah menyaksikan sifat kerendahan hati Rasulullah Ketika beliau sedang dalam perjalanan, dimana ketika mereka beristirahat dan mendirikan perkemahan yang mana para sahabat salig membagi tugas dan beliau juga ikut membaur dengan para sahabatnya.

            Ketika para sahabat mendapatkan tugas untuk mencari kayu bakar, beliau pun membantunya hingga para sahabat tidak enak hati dan tidak membiarkan Rasulullah mencari kayu bakar.

            Sikap tawadlu atau rendah hati itulah yang membuat orang tidak sombong terhadap saudara dan lingkungannya dan tidak menganggap remeh orang lain, itulah dawuh dari Syekh Khumais.

            Jejak kerendahan hati Rasulullah SAW juga terlihat ketika beliau memimpin di sebuah majelis yang dihadiri oleh kaum muslim. Saat itu jabir bin Abdillah Bajali duduk di bibir pintu, lalu nabi melihatnya dan beliau mengambil kain baju yang beliau  miliki kemudian melipatnya. Dengan ramah beliau memberikan lipatan kain tersebut kepada Jabir sambal memintanya untuk duduk dengan menjadikan lipatan baju tersebut sebagai alas.

            Jabir pun menerimanya, namun Jabir tidak mempergunakan kain tersebut untuk alas duduk akan tetapi Jabir mengusapkannya ke wajah sebagai tanda hormat kepada Rasulullah SAW.

            Dengan mata yag berkaca-kaca Jabir mengembalikannya dengan mengucapkan "Semoga engkau selalu dimuliakan Allah sebagaimana engkau memuliakan aku". Tak hanya itu, ketika ditengah kesibukkan beliau sebagai pemimpin negara, beliau menyempatkan hadir memenuhi undangan sahabatnya. Beliau mendatangi jamuan yang digelar dan ditengah jamuan tersebut beliau tidak membedakan diri dari orang lain. Justru beliau berbaur dengan orang lain.

            Rasulullah SAW berbaur dengan segala lapisan masyarakat tanpa terkecuali, bahkan sifat rendah hati beliau juga merambat kepada keluarganya, Sayyidah Aisyah ra. Kehidupan rumah tangganya berlaku seperti yang lainnya, beliau mejahit baju sendiri sehingga memperbaiki sandalnya yang rusak.

            Walaupun beliau adalah manusia pilihan dan manusia yang paling mulia, beliau memiliki sifat kehidupan sehari-hari beliau sama dengan kehidupan umatnya. Rasulullah justru memilih hidup sederhana. Rumahnya pun apa adanya bukan istana yang megah, begitu pun makannya bukan hidangan raja.

            Rasulullah SAW tidak suka apabila diperlakukan layaknya manusia dengan kekuasaan luar biasa. Beliau tak mau dianggap seperti raja. Beliau pun melarang manusia lain menunduk padanya sebagai bentuk hormat.

            Sifat rendah hati sangatlah berperan dikehidupan kita sendiri dan bahaya jika memiliki sifat  kesombongan, seperti hadits dibawah ini :

: { : .

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun