Mohon tunggu...
Alina Widya
Alina Widya Mohon Tunggu... Programmer - Penyuka wangi puisi

No doubt

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Perjalanan Misterius

17 April 2019   17:56 Diperbarui: 17 April 2019   18:02 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya baru ingat mengapa nggak nelpon seseorang?.. tangan saya meraih handphone dr dalam tas. Ya Tuhan...nggak ada sinyal sama sekali...uuhhh...gimana iniii....

Di lorong paling ujung ada sebuah musholla kecil..yess ada seorang bapak mengenakan seragam perusahaan kereta api dan memakai kopiah. Belum masuk ke musholla bapak itu memandang kami dengan tatapan tajam.

"Baru datang pak.." ia menyalami suami dan anak saya sementara giliran saya ia hanya mngangkat tangannya di dada dan mengangguk.

"Iya pak, tetapi sepertinya kami kesasar atau salah turun..jam berapa ada kereta  ke semarang?"

"Wah.. Kalau mau ke Semarang harus ke Kradenan dulu, ini satu-satunya kereta yang ke Kradenan. Besok pagi baru ada lagi pak. Lebih baik bapak melanjutkan perjalanan naik bus saja, kalau mau, saya antar.. kebetulan saya baru saja lepas tugas dan mau pulang" .. Oalah...ternyata kami beneran nyasar.... nama stasiun Candi Lawu saja baru sekali ini saya  mendengarnya..dan setahu saya jadwal kereta Blora jaya express yang ke semarang itu 4 kali sehari. Duh makin pusing saja saya.
Daripada nunggu kereta sehari itu juga cuma sampai Kradenan.. akhirnya kami sepakat naik bus dari terminal.

"Blora jaya yang bapak dan keluarga tumpangi tadi memang kereta khusus yang ke Kradenan  melewati Stasiun Candi Lawu. Stasiun ini letaknya di kota Purwodadi." Bapak yang baik hati itu mengantarkan kami ke terminal bus dengan mobilnya. Oooo...pantes nggak pernah dengar.

Dari terminal kecil kami naik bus kecil juga..katanya ini memang satu-satunya bus  ke Semarang..yaah..nggak masalah yang penting nyampe ke rumah mertua.

Bus sempit itu melaju kencang  karna kondisi jalan raya masih sepi. Penumpang di bus itu seolah secara bersamaan memandangi kami yang mungkin agak berbeda dengan mereka.Yang tampak sebagian besar penumpang baik laki-laki maupun perempuan membawa peralatan berkebun dan bersepatu boot karet. Eitts...jam berapa ini? Mata saya menyadari ada sinar kemerah-merahan dari ufuk timur. Niat mau melihat jam tidak jadi karena anak saya minta minum. Di sebelahnya suami  saya terlihat sangat mengantuk. Entah mengapa setelah itu saya juga merasa ingin tidur.

"Semarang..Semarang terakhir!!!...." kondektur bus berteriak lantang membangunkan kami dari tidur. Tak berapa lama setelah kami turun dari bus ada taxi lewat...horeee...

"Dari mana pak kok pagi-pagi sudah sampai terminal Penggaron, padahal bis yang paling pagi biasanya baru datang setengah jam lagi.."
OMG...ternyata ini baru jam 05:15 lho...bukannya tadi di terminal Candi Lawu juga jam 05:15..sial..ternyata jam saya yang error.

" Biasanya bus dr Purwodadi yang paling pagi datangnya jm 05:45...kok baru jam 05:15 sudah sampai..naik bus apa ya pak?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun