Probolinggo - Pemilihan Presiden Mahasiswa (Presma) Universitas Islam Zainul Hasan (UNZAH) Genggong yang akan digelar pada Minggu, 12 Oktober 2025, bukan sekadar ajang perebutan kursi kekuasaan. Bagi Syauqi Alaika Rahman atau yang akrab disapa Gus Syauqi, bersama pasangannya Elok Ummairoh atau Ning Elok, kompetisi ini merupakan panggilan untuk menyalakan kembali semangat kolaborasi dan empati di tengah kehidupan mahasiswa.
Keduanya merupakan kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) PK UNZAHÂ yang dikenal aktif dalam berbagai kegiatan kampus. Pasangan nomor urut 02 ini tampil dengan gaya sederhana namun sarat gagasan. Dalam setiap dialog terbuka yang mereka hadiri, Gus Syauqi dan Ning Elok menegaskan bahwa Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) harus menjadi rumah bagi seluruh mahasiswa, bukan hanya kelompok tertentu.
"Kami ingin menjadikan BEM sebagai ruang sinergi, tempat ide-ide mahasiswa bisa tumbuh dan diwujudkan bersama," ujar Gus Syauqi penuh semangat.
Dengan visi besar "Mewujudkan mahasiswa yang berintegritas, berprestasi, dan berdaya saing global melalui sinergi kolaborasi, inovasi, dan empati dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia mahasiswa," keduanya berkomitmen membangun budaya akademik yang humanis sekaligus kompetitif.
Empat misi utama mereka disusun secara realistis dan menyentuh kebutuhan mahasiswa. Di antaranya, meningkatkan kualitas akademik dan nonakademik, memperkuat relasi serta kolaborasi antarorganisasi, mendorong inovasi dan kreativitas, serta memperhatikan kesejahteraan dan keterlibatan mahasiswa dalam berbagai kegiatan kampus.
Tak berhenti pada tataran ide, Gus Syauqi dan Ning Elok juga menyiapkan sejumlah program kerja konkret, antara lain BEM Leadership Camp (BLC Camp) untuk penguatan karakter kepemimpinan, Campus Industri Linkage (CIL)Â sebagai jembatan kolaborasi antara kampus dan dunia industri, BEM Goes to Community yang menekankan pentingnya kepedulian sosial, serta Forum Aspirasi Akademik sebagai wadah komunikasi antara mahasiswa dan pihak universitas.
Menurut Ning Elok, mahasiswa tidak hanya harus unggul dalam prestasi akademik, tetapi juga memiliki kepekaan sosial terhadap lingkungan sekitarnya.
"Empati dan inovasi harus berjalan seiring. Kami ingin mahasiswa UNZAH menjadi pribadi yang memiliki kepedulian sekaligus keberanian untuk berbuat," tuturnya.
Semangat kolaborasi yang diusung pasangan Gus Syauqi-Ning Elok kini menjadi warna tersendiri dalam dinamika pemilihan Presma UNZAH Genggong. Bagi keduanya, kemenangan bukanlah tujuan akhir, melainkan langkah awal dari gerakan panjang menuju mahasiswa UNZAH yang solid, kreatif, dan berdaya global.