Mohon tunggu...
Alia Luthfiani Nabila
Alia Luthfiani Nabila Mohon Tunggu... Mahasiswa - New Begginer

Just Share what i know. . .

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Upaya Tenaga Pendidik dalam Membuat Metode Pembelajaran yang Tidak Monoton

13 Juni 2021   21:19 Diperbarui: 13 Juni 2021   21:25 1085
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Dokumentasi Pribadi

Di masa pandemi ini, semua orang di haruskan bisa melakukan segala aktivitasnya dengan jarak jauh. Baik dari sektor pendidikan maupun sektor bisnis. Di tambah lagi dengan berkembangnya teknologi yang memasuki era digital. Semua orang di harapkan melek akan perkembangan di era digital ini. 

Salah satu yang sangat berdampak pada masa pandemi ini ialah sektor pendidikan. Dimana proses mengajar dilakukan dengan tatap muka, di masa pandemi para tenaga pendidik diharuskan melakukan proses pembelajaran jarak jauh. Mulai dari tingkat SD, SMP, SMA maupun Perguruan Tinggi. Butuh waktu yang lumayan lama untuk para tenaga pendidik beradaptasi dengan proses pembelajaran seperti ini. Terlebih bagi mereka yang memang gagap akan teknologi, ini sangat sulit bagi mereka untuk melakukan proses ajar mengajar dengan sistem yang berlaku saat ini.

" Perbedaannya banyak banget ya. salah satunya proses belajar, waktu belajar dan lain-lain. Tapi, dalam ini sebenernya memberikan tantangan tersendiri baik bagi pendidik maupun peserta pendidik. Karena, adanya pandemi ini menggantikan proses pembelajaran tatap muka menjadi proses pembelajaran jarak jauh atau daring" ujar Khansa Afifah, salah satu guru Madhrasah Ibtidaiyah di Daerah Jakarta Selatan (13/6/21)

Khansa juga mengatakan, para tenaga pendidik juga harus beradaptasi dengan proses pembelajaran seperti ini. Tenaga pendidik harus berjuang ekstra keras untuk bisa menyampaikan pembelajaran. Dia juga memikirkan bagaimana caranya materi yang sedang disampaikan bisa mudah dipahami oleh para peserta didiknya. Segala upaya dilakukan oleh tenaga pendidik agar pembelajaran yang dilakukan tidak membosankan.

 Beberapa sekolah menggunakan metode pembelajaran dengan Video Conference. Dimana sang guru akan memberikan materi melalui video Conference tersebut yang berisi murid-murid yang ia ajar. Dalam metode pembelajaran ini, peran orang tua juga di ikut sertakan untuk mengawasi pembelajaran sang anak. Biasanya, orang tua murid yang akan berkomunikasi langsung dengan gurunya tentang tugas ataupun materi yang sudah diberikan pada saat proses pembelajaran.

Para tenaga pendidik selalu mencari metode pembelajaran yang tidak monoton serta mudah dipahami untuk para murid-muridnya. Metode yang digunakan Khansa dalam proses pembelajarannya yaitu Project Based Learning, para muridnya akan diarahkan untuk mengerjakan sesuatu berupa eksperimen,projek dan inovasi menggunakan tema yang sesuai dengan materi yang telah disampaikan. Proses pembelajaran ini tentunya membuat murid diharapkan bisa mengembangkan kreatifitas mereka selama pembelajaran tidak tatap muka. Tentunya, Khansa juga memberi pesan kepada para orang tua murid untuk mengawasi tugas yang diberikan sudah sesuai arahan atau belum.

Dibalik proses pembelajaran dengan berbagai metode, ada saja kendala yang dirasakan oleh Khansa. "meskipun kita sudah menggunakan berbagai cara dalam proses pembelajaran jarak jauh ini, menurut saya ini masih belum terlalu optimal. Karena banyak faktor yang membuat proses pembelajaran ini terhambat. Misal, kalau kita sedang melakukan Video Conference untuk menyampaikan materi, kadang koneksi internetnya tidak stabil, materi yang seharusnya bisa tersampaikan jadi tidak maksimal." imbuhnya.

Lanjutnya, para tenaga pendidik sekarang setidaknya harus melek teknologi. Karena itu sangat berguna di era sekarang dimana semua dilakukan secara virtual. Padahal, dalam pembelajaran para murid dan tenaga pendidik sudah terbiasa dengan proses pembelajaran tatap muka dibanding virtual. Belum lagi mereka memikirkan kondisi para murid yang berbeda-beda. 

Belum lama ini, Pemerintah menginformasikan bahwa sektor pendidikan akan mulai dibuka. Namun, mekanisme yang diberikan tidak seperti saat sebelum pandemi. Dimana jika ada sekolah atau perguruan tinggi yang ingin melakukan pertemuan tatap muka kapasitasnya kurang lebih hanya 50% dan tetap menerapkan protokol kesehatan.

Khansa sebagai salah satu tenaga pendidik merasa senang dengan di bukanya lagi sektor pendidikan. Tapi, dia juga memiliki rasa khawatir jika sektor pendidikan mulai di jalankan. Khansa yang notabenenya guru Sekolah Dasar, khawatir akan kesehatan para muridnya. Dia memikirkan jika sekolah tatap muka sudah dibuka kembali, para murid akan bertemu dengan teman-temannya lalu bertukar masker ataupun sharing makanan, itu akan membahayakan keselamatan para murid. 

Khansa berharap jika nantinya sektor pendidikan sudah di buka kembali, setidaknya ada treatment khusus untuk setiap sekolah agar berjalan dengan baik dan tidak menimbulkan cluster baru. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun