Mohon tunggu...
ALI AKBAR HARAHAP
ALI AKBAR HARAHAP Mohon Tunggu... Kader HMI

Buat video youtube

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Takdir Bukan Alasan: Iman Harus Melahirkan Tindakan

7 Oktober 2025   05:14 Diperbarui: 7 Oktober 2025   05:14 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Demikian pula, Martin Seligman (1975) dalam teori Learned Helplessness menemukan bahwa sikap pasrah tanpa usaha membuat individu berhenti mencoba memperbaiki hidupnya.

Dengan demikian, tafsir takdir yang keliru berdampak langsung pada penurunan daya juang umat.

Sebaliknya, pemahaman yang benar akan melahirkan mental tangguh: berusaha keras sambil beriman bahwa hasil terbaik tetap milik Allah.

Dimensi Sosial: Takdir dan Tanggung Jawab Umat

Pemikir Muslim modern Malek Bennabi dalam The Conditions of Renaissance (1948) menegaskan bahwa kemunduran umat Islam lahir dari "fatalisme teologis" keyakinan yang membenarkan kemalasan dan menerima kemunduran sebagai nasib. Ia menyeru agar umat mengganti keyakinan pasif dengan iman produktif, iman yang melahirkan tindakan.

Dengan kata lain, beriman kepada takdir bukan berarti menunggu perubahan, melainkan menjadi pelaku perubahan. Takdir adalah ruang ujian untuk menilai sejauh mana manusia menghidupkan imannya melalui amal.

Iman yang Mendorong Aksi

Allah berfirman:

 "Demi jiwa dan penyempurnaannya, maka Allah mengilhamkan kepadanya jalan kefasikan dan ketakwaannya. Sungguh beruntunglah orang yang menyucikannya, dan sungguh rugilah orang yang mengotorinya."

(QS. Asy-Syams [91]: 7--10)

Ayat ini menegaskan bahwa manusia memiliki pilihan moral. Keberuntungan dan kerugian ditentukan oleh bagaimana seseorang menyikapi potensi dirinya, bukan oleh alasan "sudah takdir."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun