(HR. Thabrani)
Imam al-Ghazali menggambarkan orang berilmu tapi tidak beramal seperti "orang sakit yang memegang obat, tapi tak meminumnya." Ilmunya hanya menjadi teori yang menipu diri sendiri (Iy' 'Ulm al-Dn, 1998).
3. Krisis Etika dan Hilangnya Teladan
Allah menegur keras mereka yang hanya berkata tapi tak berbuat:
 "Mengapa kamu mengatakan apa yang tidak kamu kerjakan?"
(QS. Ash-Shaff: 2 -3)
Ketika ucapan dan perbuatan terpisah, lahir generasi yang fasih berbicara tapi miskin keteladanan. Syed Muhammad Naquib al-Attas menyebut keadaan ini sebagai loss of adab hilangnya kedisiplinan moral dalam praktik ilmu (Islam and Secularism, 1980).
4. Ilmu Tanpa Amal: Ketegangan Batin dan Kekerasan Hati
Secara psikologis, mengetahui kebenaran namun tidak bertindak menimbulkan cognitive dissonance ketegangan batin antara tahu dan tidak melakukan (Festinger, 1957). Dalam bahasa ulama, inilah tanda kerasnya hati (qaswah al-qalb).
Ibn Rajab al-Hanbali menulis, "Ilmu yang tidak melahirkan rasa takut kepada Allah adalah ilmu yang tidak bermanfaat" (Jmi' al-'Ulm wa al-ikam, 2004).
5. Dampak Sosial dan Politik