Mohon tunggu...
ALI AKBAR HARAHAP
ALI AKBAR HARAHAP Mohon Tunggu... Kader HMI

Buat video youtube

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mengapa Banyak Orang Menolak Syariat Islam? Analisis Sosial, Politik, dan Psikologis yang Mengejutkan

1 Oktober 2025   03:13 Diperbarui: 1 Oktober 2025   03:13 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

5. Konflik Nilai

Sekuler vs Religius:

Syariat berbasis nilai moral agama, sementara masyarakat modern menekankan rasionalitas sekuler (Casanova, 1994).

Individualisme vs Kolektivisme:

Konflik antara kebebasan personal dan norma sosial kolektif menjadi sumber antipati terhadap syariat.

Kesimpulan

1. Penolakan terhadap syariat bersifat multidimensional: politik, sosial, psikologis, budaya, dan media.

2. Resistensi muncul karena konflik nilai antara modernitas/liberalisme dan norma agama.

3. Pemahaman ilmiah penting agar penolakan tidak hanya dilihat sebagai antipati religius, tetapi sebagai fenomena sosial-politik kompleks.

4. Dalam konteks masyarakat plural, terdapat ruang bagi harmonisasi antara prinsip syariat dan nilai-nilai universal, membangun jembatan antara agama Islam dan komunitas lain.

Referensi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun