Pernahkah kalian membayangkan apa jadinya jika tidak ada satwa liar di dunia ini? Pasti ada yang berpikir hidup ini akan damai, tidak ada ancaman dari harimau, singa, beruang, ular, maupun satwa liar lain yang membahayakan nyawa manusia. Namun, pikiran tersebut sangat keliru karena keberadaan mereka berpengaruh bagi ekosistem hutan. Mereka merupakan bagian penting dari rantai makanan sehingga tanpa mereka tidak akan ada yang berperan sebagai penyeimbang ekosistem alam. Salah satu contohnya yaitu harimau sang predator puncak memiliki peran dalam memasangsa babi hutan yang dalam hal ini babi hutan sering dianggap sebagai hama bagi perkebunan manusia. Itulah pentingnya menjaga satwa liar agar tetap liar di habitatnya, karena mereka hanya ingin bertahan hidup sebagaimana manusia juga ingin bertahan hidup.
Indonesia menjadi salah satu negeri yang memiliki keragaman satwa liar yang melimpah. Jenis satwa liar di Indonesia mencapai sekitar 300.000 spesies, yang merupakan bagian 17% dari satwa di dunia. Namun, dalam Daftar Merah International Union for Conservation of Nature ( IUCN ) pada tahun 2022 mencatat bahwa ada 1.225 spesies satwa liar Indonesia yang terancam punah. Jumlah tersebut terus menurun karena perburuan dan perdagangan liar, kerusakan habitat, hingga perubahan iklim dan suhu yang meningkat. Apabila kita tidak mengatasi masalah tersebut maka kita harus bersiap untuk mengucapkan selamat tinggal kepada keelokan dan kegagahan satwa liar.
Satwa liar memiliki peran yang sangat krusial dalam kehidupan di bumi, mulai dari menjaga keseimbangan ekosistem, mendukung ekowisata, hingga memiliki nilai kebudayaan. Satwa liar memiliki peran yang penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem dengan fungsinya dalam rantai makanan. Hewan penyerbuk, seperti burung, lebah, dan kelelawar memiliki peran sebagai penyerbuk yang memastikan reproduksi pada tumbuhan sehingga membantu dalam pelestarian hutan. Hewan herbivora, seperti gajah, rusa, badak, dan sebagainya berperan secara tidak langusng menyebarkan benih-benih pohon dan memberikan pupuk alami dari kotoran mereka di hutan. Hewan predator seperti harimau, singa, hyena, dan sebaginya memiliki peran dalam mengendalikan populasi herbivora dan hama. Sedangkan pengurai berperan dalam mendaur ulang bahan organik sebagai nutrisi yang dapat digunakan tumbuhan kembali.
Satwa liar memiliki keunikan sendiri yang menjadi daya tarik masyarakat, baik dari corak tubuhnya ataupun dari cara mereka hidup di alam. Pariwisata satwa liar, meliputi safari, taman nasional, birdwatching, kebun binatang, hingga fotografi dapat meningkatkan pendapatan masyarakat sekaligus melestarikan keberadaan satwa liar.
Menurut beberapa masyarakat adat, satwa liar memiliki nilai budaya dan spiritualnya tersendiri dalam komunitas mereka. Misalnya, menurut masyarakat Mbaham Matta, Fakfak, Papua Barat, beberapa burung memiliki suara yang khas sebagai pertanda cuaca, aktivitas sosial, ataupun simbol-simbol lain. Selain itu, satwa liar dianggap  memiliki nilai budaya dan nilai keindahan yang berfungsi dalam sumber inspirasi seni, sastra, dan musik.
Melihat peran-peran satwa liar tersebut, tentunya kita harus mengupayakan pelestarian dan konservasi untuk menjaga mereka tetap bebas di habitat mereka. Upaya tersebut dimulai dari kesadaran manusia sebagai makhluk yang mampu berpikir dan bertindak dengan solusi berkelanjutan untuk mengatasi masalah yang mengancam satwa liar. Bentuk upaya pelestarian tersebut dapat diwujudkan dalam berbagai cara, seperti mengurangi sampah, fotografi dan videografi, reboisasi, pemberian edukasi konservasi, hingga mendukung berbagai organisasi konservasi.
Kita dapat melakukan dari hal sederhana, yaitu mengurangi penggunaan sampah dengan menggunakan produk reusable atau produk yang bisa digunakan kembali serta membuang sampah pada tempatnya agar lingkungan tetap sehat bagi manusia maupun hewan. Selain itu, penanaman kembali hutan yang rusak dapat memulihkan habitat satwa liar sehingga upaya ini dapat membantu mereka bertahan hidup di lingkungannya.
Fotografi dan videografi juga merupakan upaya yang dapat melestarikan keberadaan satwa liar. Foto atau video tersebut berfungsi untuk menunjukkan keberadaan satwa liar, cara hidup mereka, hingga habitat tempat mereka tinggal. Dengan upaya tersebut, masyarakat dapat menyaksikan keindahan dan keunikan dari satwa liar sehingga masyarakat sadar akan pentingnya pelestarian dan perlindungan terhadap satwa liar.
Pemberian edukasi konservasi juga penting dalam melestarikan keberadaan satwa liar, seperti kegiatan sosialisasi, kampanye di media sosial, hingga program volunteer kepada masyarakat luas. Dukumgam terhadap organisasi konservasi juga merupakan bentuk kepedulian, karena dengan ikut serta mendukung atau bahkan bergabung didalamnya, kita ikut berperan dalam upaya perlindungan dan pelestarian satwa liar.
Peran pemerintah juga sangat penting, yaitu dengan menegakkan peraturan dan hukum untuk melindungi dan menjaga satwa liar. Peraturan-perundang-undangan yang membahas terkait satwa liar adalah Undung-undang nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya yang kemudian diubah dan diperkuat dengan Undang-undang Nomor 32 tahun 2024 tentang Perubahan atas UU nomor 5 Tahun 1990. Undang-undang ini mengatur tentang perlindungan, pemanfaatan, serta konservasi tumbuhan dan satwa liar untuk menjamin kelestarian keanekaragaman hayati dan ekosistemnya. Masyarakat dapat membantu dalam melaporkan segala pelanggaran terhadap kelestarian alam dan membantu aparat penegak hukum untuk memastikan keamanan satwa liar tetap terjaga.
Satwa liar memegang peranan yang sangat krusial dalam menjaga keseimbangan alam. Mereka tidak hanya mendukung kelangsungan hidup manusia, tetapi juga menyimpan nilai budaya yang memberikan manfaat ekonomi melalui ekowisata. Sayangnya, keberadaan mereka kini semakin terancam oleh berbagai faktor seperti perburuan liar, kerusakan habitat, perubahan iklim, dan kurangnya kesadaran dari manusia sendiri. Karena itu, menjaga kelestarian satwa liar bukan sekadar tanggung jawab dari pemerintahan, melainkan kita sebagai masyarakat turut melestarikan dan menjaga mereka agar alam tetap seimbang dan kehidupan di bumi bisa terus berlanjut.