Mohon tunggu...
Damara Puteri S
Damara Puteri S Mohon Tunggu... Penulis - Self healing by writing

Seorang ibu yang suka menulis sebagai sarana mencurahkan isi hati dan kepala.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Self Healing atau Refreshing?

4 Maret 2022   15:37 Diperbarui: 4 Maret 2022   15:40 1776
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Pembaca tentu pernah mendengar atau membaca konten yang mengangkat topik "self healing". Media sosial hari ini seolah tidak pernah absen menghadirkan topik tersebut. Sebagai contoh, aktivitas traveling sekarang lekat sebagai aktivitas self healing. Sebab seseorang membutuhkan self healing pun beragam. Mulai dari lelah dan stres karena menjalani aktivitas pendidikan, karir, hingga urusan domestik rumah tangga. Pembaca dapat membuktikannya dengan mengetikkan #healingtime pada kolom pencarian media sosial Instagram. Bahkan ada iklan minuman menayangkan seseorang yang sedang penat oleh urusan kantor, solusinya adalah #healing.

Apakah arti self healing? Mengapa begitu mudah mengklaim diri atau orang lain membutuhkan self healing? Lantas bagaimana dengan penggunaan istilah "refreshing"? Penulis hendak mendudukkan penggunaan keduanya agar istilah self healing ini dapat digunakan pada konteks yang tepat. Karena dengan pemahaman yang tepat, niscaya melahirkan keputusan perilaku yang bijak.

Diolah dari berbagai sumber, self healing adalah istilah yang erat kaitannya dengan kesehatan mental seseorang. Self healing sendiri memiliki arti proses psikologis dalam upaya penyembuhan diri dari luka batin. Seperti halnya trauma, luka batin ini terbentuk dalam waktu yang relatif cukup lama. Dimulai dari munculnya reaksi kelelahan mental atas sebuah stimulus yang emosional yang kemudian keterusan. Namun, langkah-langkah rasional sebagai upaya menyelesaikan akar masalahnya tidak segera diambil. Akibatnya, masalah yang mengganggu emosi/psikologi tersebut berlangsung berlarut-larut.

Mengutip dari laman katadata.co.id, self healing termasuk teknik yang dilakukan ketika terjadi gangguan psikologis. Penyembuhan luka batin ini bisa dilakukan dengan cara relaksasi, meditasi, dan yoga. Kemudian kaitkan dengan temuan di Instagram ketika menggunakan kata kunci #healingtime di kolom pencariannya. Diduga, aktivitas traveling dinilai mampu menghadirkan tempat, momen, dan suasana yang tepat untuk melakukan relaksasi/meditasi/yoga tersebut. Sehingga pergi tempat baru atau ke tempat yang tak biasa dikunjungi dianggap sebagai cara self healing yang efektif. Padahal, kesimpulan yang cenderung diambil secara tergesa-gesa tersebut justru tidak selaras dengan sebab terjadinya luka batin. Tanpa adanya praktik kontemplasi yang biasa dilakukan beriringan dengan aktivitas seperti meditasi/yoga dalam kurun waktu tertentu, self healing yang sebatas traveling tidaklah banyak berarti. Utamanya terhadap penyelesaian masalah psikologis yang telah menjelma menjadi luka batin.

Penerapan self healing yang sebatas berfokus pada aktivitas traveling, tidak berbeda dengan aktivitas refreshing. Istilah refreshing ini memiliki arti kegiatan yang menyegarkan kondisi tubuh dan pikiran akibat kelelahan dengan aktivitas yang menguras keduanya. Belajar, bekerja, dan mengerjakan urusan domestik rumah tangga yang seolah tiada habisnya adalah contoh aktivitas yang menguras tenaga dan pikiran. Refreshing bisa dilakukan secara ringan seperti berolahraga, mendengarkan lagu, melihat pemandangan hijau, dan sebagainya yang itu bisa menghibur hati. Sehingga, kurang tepat rasanya menggunakan istilah self healing untuk aktivitas yang penyebabnya cenderung bisa diselesaikan justru dengan refreshing saja.

Perlu digaris-bawahi bahwa self healing adalah istilah untuk aktivitas penyembuhan luka batin yang terbentuk dalam jangka waktu yang realtif lama. Prosesnya pun butuh waktu yang tidak sebentar dan mendalam. Sedangkan refreshing adalah istilah untuk menyegarkan badan dan pikiran setelah melalui aktivitas sehari-hari yang menguras tenaga dan pikiran. Proses refreshing cenderung lebih singkat dan sifatnya lebih ringan. Semoga tulisan ini dapat sedikit membantu mengidentifikasi kebutuhan kita terhadap self healing ataukah sekedar refreshing.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun