Mohon tunggu...
al hafidz _13oke
al hafidz _13oke Mohon Tunggu... Aktor - Pelajar mahasiswa

EDP 🐪🦁👶 We Hope Be the UBERMENSCH. We life for all cityzen of the eart

Selanjutnya

Tutup

Seni

Menyelami Dimensi Musik dalam Kajian Tasawuf

29 November 2022   04:00 Diperbarui: 29 November 2022   04:04 552
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seni. Sumber ilustrasi: Unsplash

Dan mencampur rohnya dengan rohku 

Api cintalah yang membakar diriku

Anggur cintalah yang memberiku cita menawan 

Inginkah kau tahu bagaimana pencinta luka? 

Dengar, dengar alunan lagu seruling bamboo

Terlepas dari sisi eksoteris dan isoteris musik, dari para ulama banyak yang melarang bahkan mengharamkannya. Karena dimensi musik banyak mengandung unsur-unsur keburukan serta fitnah, oleh karenanya problematika itu tidak pernah selesai diperdepatkan sampai sekarang. Junaid al-Baghdadi (901 M.) Mengatakan bahwa “musik merupakan fitnah bagi orang yang sengaj mencarinya, dan menjadi penyejuk bagi yang tidak sengaja mendengarnya”. 

Dalam menafsirkan"fitnah" al-Arusi mendedikasikan keterangan. Musik dianggap fitnah bagi mereka yang terlarut-larut mencarinya sementara yang substansial dia palingkan, demi mencari selainNya. Krena ia sendiri keluar dari yang seharusnya ia lakukan artinya meninggalkan yang intinNya. Sementara arti "penyejuk" ialah anugrah atau hikmah yang hadir atas kehendakNya, sehingga dapat menenangkan hati bagi yang mendengarkannya. 

Hikmah musik dalam kajian tasawuf atau sufi memiliki banyak dimensi oleh karenanya Junaid al-Baghdadi menegaskan “segala sesuatu yang bisa mendekatkan diri kepada Tuhan diangap baik dan dianjurkan.” Maka secara intinstik mengoriantasikan musik sebagai jalan alternatif untuk berkontemplasi kepada Maha Eksotis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun