Mohon tunggu...
Ziddan Alghifari
Ziddan Alghifari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta '20

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Introduction Myself

1 Maret 2021   10:55 Diperbarui: 5 Maret 2021   06:30 408
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
<a href='https://www.freepik.com/vectors/people'>People vector created by syarifahbrit - www.freepik.com</a>

Ketika sudah pulang dari sekolah, aroma masakan ibu akan tercium sampai di depan pintu rumah dan membuatku ingin langsung memakan masakannya. Setiap hari ibu selalu menyiapkan hidangan dari sayur-sayuran buatku. Dikarenakan aku lebih suka makan sayur-sayuran ketimbang daging.

Aku juga tidak menyukai sesuatu yang berbau amis, sebagai contoh kecilnya ikan dan aku sangat menyukai masakan pedas karena rasanya sangat begitu nikmat. Saking seringnya makan makanan pedas ketika kelas 5 SD aku harus menjalani operasi usus buntu, dan itu merupakan pengalaman terburukku. Dokter mengatakan aku harus menjaga diri dengan membatasi memakan makanan yang terlalu pedas.

Setiap libur akhir semester aku dan orangtuaku akan berkunjung kerumah kakek dan nenek atau pergi mengunjungi suatu tempat yang bagus. Tentu nya kami tidak menyia-nyiakan waktu liburan ini. Namun kami akan sepenuhnya dirumah jika orangutaku mempunyai pekerjaan yang lebih penting atau sedang sibuk. Aku tidak harus sedih, masih ada teman-teman ku yang selalu mengajakku bermain sepeda atau permainan seru lainnya.

Ketika aku sudah duduk dibangku kelas 6 atau kelas ujian, aku tidak boleh banyak bermain dan harus giat belajar agar mendapat nilai yang bagus dan bisa lolos di SMP pilihanku. Tetapi sepertinya bermain game konsol selalu membuatku lupa waktu dan selalu menunda-nunda belajarku. Ibu tidak memaksakan ku untuk selalu belajar asal bisa pintar-pintar untuk membagi waktu saja.

E.Sekolah Menegah Pertama
Akhirnya setelah mengikuti ujian akhir sekolah dan dinyatakan lulus, aku mendaftarkan diriku ke SMPN 4 Kota Bekasi yang terletak di jalan Komodo Raya. Ditempat inilah aku menempuh jenjang pendidikanku setelah SD. Ketika memasuki sekolah aku bertemu dengan orang-orang baru dan membutuhkan waktu sekitar 2 minggu untuk bisa akrab dan berbaur dengan teman sekelas.

Jika waktu istirahat sudah tiba aku dan beberapa orang temanku langsung pergi ke kantin untuk mengisi perut kami yang kosong. Jajanan kantin sekolah memang sangat lezat-lezat tapi masakan ibu tidak kalah lezat. Gado-gado dan beberapa macam gorengan sudah menjadi makanan favorite ku semenjak itu. Apalagi es buah milik bu Eka memang paling enak. Setelah merasa kenyang aku dan beberapa orang temanku tadi langsung kembali ke kelas untuk mengikuti pelajaran selanjutnya.

Karena kami merupakan siswa baru di sekolah ini, banyak kakak-kakak kelas/ panitia sebuah ekstrakurikuler dan organisasi yang memberikan semacam brosur agar kita mau bergabung dalam suatu ekstrakurikuler tersebut. Aku tidak begitu tertarik mengikuti salah satu ekstrakurikuler itu tapi demi nilai tambahan ya harus ikut. Awalnya aku memilih ekstrakurikuler pramuka tapi, setelah 4 bulan kemudian akhirnya keluar. Selanjutnya aku bergabung di ekstrakurikuler PMR dan pada akhirnya keluar lagi. Jika ditanya alasanku melakukan hal ini, mungkin tidak ada alasan yang begitu kuat tapi seperti yang aku bilang tadi karena tidak terlalu suka ikut kegiatan seperti ini.
Sekarang aku sudah kelas 2 SMP dan nilai raport tahun lalu kurasa cukup bagus. Sekolahku mengadakan berbagai macam lomba dalam rangka HUT Sekolah yang entah keberapa. Wali kelasku meminta agar semua siswa dan siswi harus berpartisipasi dalam lomba ini. Aku terpilih mengikuti lomba sepak bola dan lomba membuat poster yang dibantu oleh  2 orang teman kelasku. Aku harap aku tidak memperburuk gambaran mereka.

Waktu lomba itu pun tiba, kami berhasil mencetak gol sebanyak 3 dan tim lawan mencetak gol sebanyak 2. Setelah itu beberapa kelas yang berhasil mencetak gol terbanyak termasuk kelasku di adu kembali untuk menentukkan kelas mana yang menjadi juara. Sore nya aku dan 2 orang temanku mengikuti lomba membuat poster di dalam gedung aula sekolah. Semua tim diberikan waktu sebanyak 90 menit untuk membuat poster dengan tema “pemanasan globalisasi” suasana di dalam gedung begitu tenang dan sangat dingin.
Waktu tersisa 2 menit, semua peserta sangat sibuk dengan poster masing-masing. Ketika waktu sudah habis panitia meminta agar semua peserta tidak melanjutkan membuat karya nya jika ada yang kedapatan maka mereka akan di eliminasi. Setelah panitia selesai menyampaikan beberapa informasi kami pun dipersilahkan untuk pulang ke rumah masing-masing karena hari hampir gelap.
Keesokan harinya pun tiba. Waktu yang ditunggu-tunggu oleh semua peserta perwakilan dari kelas masing-masing. Untuk 2 lomba yang aku ikuti yaitu sepak bola dan lomba poster, kelasku mendapatkan juara 3 untuk lomba sepak bola dan juara 2 untuk lomba poster. Ini diluar ekspetasiku, sepertinya gambaranku tidak seburuk yang aku pikirkan.
Tak terasa waktu berlalu begitu cepat sekarang sudah waktunya mengikuti berbagai macam ujian untuk bisa lulus SMP. Aku sedikit gugup ketika mengerjakan soal ujian matematika. Ini tidak semudah yang kubayangkan, entah soal nya yang bertambah sulit atau cara belajar matematika ku yang kurang baik.
Ketika pengumuman kelulusan sekolah aku terlihat sedikit gugup dan benar nilai raport ku sedikit menurun menurutku penyebabnya adalah karena terlalu sering bolos ekstrakurikuler. Setelah mengadakan acara kelulusan sekolah, aku dan teman-teman kelas juga beberapa guru pergi mengunjungi salah satu tempat wisata di bekasi, itu merupakan salah satu memori ingatanku yang paling membekas dan berkesan. Tidak lupa kami mengambil beberapa foto untuk dijadikan kenang-kenangan.
F.Sekolah Menegah Atas
Selanjutnya aku mendaftarkan diriku di salah satu sekolah menengah kejuruan favorit di kota Bekasi yaitu SMKN 1 Bekasi. Bukan Cuma aku saja tapi ada beberapa siswa dari sekolah asal SMPku yang masuk juga ke SMK ini. Di SMK ini aku mengambil jurusan multimedia alasannya karena tertarik.
Sama seperti SD dan SMP, di SMA aku juga tidak begitu aktif di bidang organisasi. Aku tidak membutuhkan waktu yang lama untuk bisa berbaur dengan teman kelasku. Suasana di SMP dan SMK sangat berbeda karena di tingkat ini kita harus berpikir lebih dewasa, belajar lebih giat dan mengurangi bermain. Alasanku memilih SMK adalah karena lebih suka melakukan praktek ketimbangan belajar banyak teori. Tapi ya ternyata sama saja, bedanya hanya mengutamakannya saja.
Pada saat SMK ini aku memiliki hobby yang sangat berbeda dari hobby sewaktu SD dan SMP yaitu suka memotret. Menurutku hobby baruku ini mengutamakan unsur keindahan dan membuatku merasa punya kepuasan tersendiri. Beberapa hasil foto yang sudah dipotret aku upload di akun INSTAGRAM milikku. Kurasa bakatku ada pada bidang ini.
Ketika sudah naik ke kelas 2 SMA aku menghabiskan waktuku untuk nongkrong dengan teman-teman sebayaku tapi dengan memperhatikan waktu dan tidak membuat onar atau keributan di tempat tersebut.
Setiap liburan semester tiba aku akan memakai setengah liburanku mengunjungi rumah kakek dan nenekku untuk bersilaturahmi dan setengahnya lagi kupakai untuk menikmati liburan dengan teman-teman kelas atau membantu pekerjaan ibu dan ayah.
Pernah sekali ketika gelap sudah menyelimuti malam bukannya sibuk belajar untuk ujian matematika besok pagi aku malah menghabiskan malamku dengan bermain ponsel. Keesokan harinya aku pun telat berangkat sekolah dan dihukum oleh salah satu guru jaga pada hari itu. Aku disuruh membersihkan kamar mandi siswa dengan beberapa teman laki-laki lainnya. Setelah membersihkan kamar mandi aku segera bergegas ke ruang kelasku untuk mengikuti ujian matematika. Aku berharap agar masih ada sedikit waktu untuk belajar matematika sebelum mengikuti ujian pagi itu namun, ketika memasuki kelas yang kudapat adalah guruku sedang membagikan kertas ujian matematika. Memang hari itu merupakan hari terburukku.
Ketika sudah pulang sekolah, di halaman depan rumah aku menemukan anak kucing yang  Sedang tersesat, aku rasa dia terpisah dengan pemiliknya. Karena kasihan aku pun membawa anak kucing terebut pulang kerumah untuk membersihkannya dan merawatnya. Selang 2 minggu berlalu, ibu yang tengah asik membersihkan halaman depan rumah yang ditemani kucing tadi ternyata dilihat oleh pemilik asli kucing tersebut. Dia pun berbincang-bincang dengan ibu dan aku hanya menyaksikan nya dari luar jendela, kemudian dia mengambil anak kucing tersebut dan membawanya pulang. Ya kurasa tidak apa-apa toh pemilik aslinya juga merupakan orang yang terlihat baik.
Waktu berlalu dengan sangat cepat, tak terasa aku sudah duduh di bangku kels 3 SMK. Sudah waktunya aku mempersiapkan diri dan bahan-bahan untuk bertempur dengan berbagai macam ujian. Topik pembahasan di grup bukan lagi membahas liburan ke tempat-tempat baru, tapi malah membahas seputar perkuliahan.
Setelah berhasil melalui ujian-ujian akhir sekolah dan dinyatakan lulus dengan nilai yang menurutku cukup memuaskan, aku dan teman sekelas pun mengunjungi tempat wisata di kotaku. Beberapa minggu kemudian aku dan beberapa teman akrabku pergi berkemah di puncak. Itu merupakan salah satu moment terbaik dalam hidupku. Tidak lupa untuk mengambil foto pada beberapa tempat yang menurutku indah selama perjalanan kami ke puncak tersebut. Di atas puncak bukan hanya kami saja yang berkemah disana, banyak tenda-tenda lain yang sudah berdiri kokoh.
Setelah selesai dengan acara refreshing, sudah waktunya diriku untuk menyiapkan bahan-bahan belajar masuk ke perguruan tinggi dengan cara menelusuri dunia google dan membeli buku di toko gramedia. Aku sangat antusias untuk masuk ke Universitas yang aku idam-idamkan sejak lama yang lokasi kampus nya sangat jauh dari rumahku
G.Universitas
Aku pun mendaftarkan diriku di Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Jogja dan dinyatakan lulus. Kedua orangtuaku sangat gembira mendengar aku diterima di universitas tersebut dan berpesan agar aku bisa menjaga diri baik-baik disana dan idak lost contact dengan kedua orangtua ku. Di Universitas ini aku mengambil jurusan ilmu komunikasi. Alasan mengapa aku memilih jurusan ini adalah karena sewaktu SMK dulu aku juga memilih jurusan yang berkaitan dengan jurusan ini. Ada salah satu mata kuliah yang sangat kusukai pada jurusan ini yaitu mata kuliah photo dan video.
Ketika sudah sampai di Jogjakarta aku langsung menyewa kos-kosan yang lokasinya tidak jauh dari kampusku, alasannya agar ketika masuk kuliah bisa berjalan kaki saja tidak mengeluarkan uang lagi untuk menyewa ojek atau taksi. Dikarenakan aku belum bisa menghasilkan uang sendiri, setiap 2 minggu sekali orangtuaku akan mengirimkan uang saku dan sembako keperluan di kos. Aku yang merasa malah memberatkan ugas mereka langsung berinisiatif untuk mencari pekerjaan kecil-kecilan yang gajinya bisa kupakai untuk menafkahi diriku selama kuliah.
Awal masuk kuliah aku terlihat agak canggung karena semuanya terasa berbeda. Aku bertemu dengan orang-orang baru dan suasana yang baru. Seperti biasa, tidak membutuhkan waktu yang lama aku sudah bisa untuk beradaptasi di lingkungan baru ini dan mulai akrab dengan teman sekelasku, aku juga mempunyai banyak kenalan dari berbagai fakultas. Semester awal ini semua berjalan baik-baik saja. Tugas-tugas dari sekolah masih bisa aku atasi. Jika kita mau mengerjakan tugas-tugas yang diberikan dengan tidak menunda-nunda waktu maka semua akan baik-baik saja dan idak ada yang perlu di khawatirkan.
Salah satu mata kuliah yang aku sukai juga yaitu mata kuliah Sejarah. Alasannya karena menurutku pelajaran ini seperti mengulang cerita di masa-masa lalu dan kita harus mengambil pelajaran dari cerita ini.
Tugas-tugas dari dosen semakin menumpuk. Bukannya mengerjakkan tugas sampai tuntas aku dan beberapa teman dekatku merencanakan untuk pergi liburan ke tempat spot-spot foto yang bagus. Tentu saja aku mengiyakan rencana itu untuk mengambil beberapa foto yang bagus disana.
Bersenang-senang dengan liburan aku pun langsung mengerjakan tugas-tugas sekolah yang menumpuk. Ini sangat melelahkan, tapi aku tidak boleh menyerah. Setiap 2 kali dalam seminggu aku akan bermain futsal dengan beberapa temanku di sebuah gedung olahraga. Ini juga sudah menjadi rutinitas tiap mingguku.
Dan akhirnya waktu liburan pun tiba aku pulang ke kampung halamanku untuk melepas rindu dengan orangtuaku. Tidak lupa aku membawakan mereka oleh-oleh khas jogja. Orangtua ku terlihat sangat bahagia dan itu membuatku bahagia. Aku merencanakan liburanku di Bekasi ini selama 2 minggu. Aku menghubungi teman-teman sewaktu SMK ku dulu dan mengajak mereka untuk hangout bareng.
2 minggu kemudian aku kembali ke Jogjakarta. Sesampainya di Jogja aku langsung membersihkan kostan ku dari debu-debu. Besoknya pergi ke toko buku terdekat untuk membeli perlengkapan belajar sebelum masuk semester 5 lagi.
Diperjalanan pulang dari toko buku, dari ujung jalan raya terdengar suara berat memanggilku. Ternyata dia adalah teman akrabku sewaktu SMP dulu. Aku pun mengajak nya untuk mampir ke kosanku dan berbincang-bincang disana.
Kami membahas seputar perkuliahan, hobby, dan beberapa cerita rahasia lainnya. Namanya Deni, dia melanjutkan sekolahnya di salah satu Universitas favorite di Jogja ini. Ketika tengah asik bercerita, handphone milik Deni berbunyi sepertinya ada hal penting yang harus ia urus hingga bergegas pergi.
Beberapa bulan pun berlalu, virus corona menyebar diseluruh penjuru dunia termasuk Indonesia. Virus ini membuat pusat perbelanjaan ditutup dan hanya beberapa toko yang dibuka, tempat-tempat ibadah ditutup, sekolah-sekolah ditutup, tempat-tempa wisata pun juga ditutup. Hal ini dilakukan unuk memuus ranai penyebaran COVID. Namun sangat disayangkan, karena kondisi ini keuangan negara menjadi menurun, rakyat Indonesia susah untuk mendapatkan uang.
Ibuku yang mendengar adanya COVID ini langsung menyuruhku untuk segera pulang ke Bekasi. Untung saja waktu aku pulang belum diadakan rapid test. Hari-hari pertama liburan sangat menyenangkan karena sekolah diliburkan untuk beberapa saat. Beberapa hari kemudian kampusku memutuskan untuk mengadakan pembelajaran online atau daring.
Waktu ke waktu berlalu COVID masih saja terus menyebar seperti tidak ada henti-hentinya. Aku juga sama seperti anak-anak sekolah yang lain, merasa sangat bosan menghabiskan waktu hanya dirumah saja dan tidak produktif. Hobby ku semenjak dirumah saja adalah bermain sosial media, bermain game, menonton youtube, dan mengambil banyak foto menggunakan benda-benda dirumah.Kondisi ini tidak hanya mempunyai dampak negatif namun ada juga dampak positifnya salah satu contohnya adalah selalu punya waktu dengan keluarga.
Selama liburan dirumah Ibu menghabiskan waktu untuk memasak makanan-makanan lezat seperti di Youtobe dan sibuk menyirami bunga, Ayah sibuk dengan pekerjaan demi menghasilkan uang. Jika sedang dirumah Ayah akan menghabiskan waktunya dengan menonton TV dan mengurus hewan peliharaannya seperti burung kakatua. Sedangkan aku sibuk memikirkan peluang bisnis.
Tiba-tiba dikepalaku terbesit untuk membuka usaha ikan Cupang. Aku yang mendapatkan ide itu langsung meberitahukan ibuku. Ibuku hanya tertawa mendengarku, dia bilang aku ini sangat aneh, tidak suka ikan tapi malah mau membuka usaha ikan cupang. Setelah kupikir-pikir ada benarnya juga perkataan ibu, tapikan aku hanya menjual ikan nya saja, tidak mencicipinya.Aku harap suatu saat nanti aku bisa membuka usaha menjual ikan cupang ini
Malam itu, Aku meminta izin kepada orangtuaku untuk menemui teman-teman SMK ku dulu. Awalnya ibuku tidak mengizinkanku dengan alasan harus dirumah saja, tapi aku menyakinkannya untuk mengizinkanku dan ya tenu saja ibu bersikeras tidak mengizinkanku. Aku pun menghubungi beberapa teman SMK ku untuk mengadakan acara kumpul-kumpul di halaman belakang rumahku saja, tapi dengan tetap mematuhi aturan protokol kesehatan.
Ketika mereka sudah sampai didepan rumah, Aku memperkenalkan mereka kepada orangtua-ku, mereka pun diminta untuk mencuci tangan disamping rumah sebelum memasuki halaman belakang rumah. Acara malam itu sangat menyenangkan. Kami mengadakan acara bakar-bakar ikan dan jagung, kesannya seperti piknik di malam hari. Kami mulai bernyanyi mengikuti irama gitar yang dimainkan oleh salah satu temanku. Malam sudah semakin larut, teman-temanku berbondong-bondong untuk pamit puang ke rumah masing-masing.
Setelah acara malam itu, aku kembali dengan keseharianku yang tidak produktif. Kuliah online tetap berjalan lancar apalagi tugas-tugas yang diberikan oleh dosen kepada kami. Semakin hari tugas semakin banyak, dan akhirnya aku cukup bisa mengatur waktu dalam menyelesaikan tugas-tugas itu.
Jaman sekarang semakin canggih, sumber internet, platform digital, dan masih banyak lagi aplikasi belajar dapat membantu pembelajaranku sebaik mungkin dikala aku belum paham atas materi yang telah diberikan. Meski masa pandemi ini menjadi penghalang untuk kuliah secara langsung, namun hal ini juga sedikit memiliki sisi positif untuk menghabiskan waktu bersama keluargaku.
Wabah virus korona yang akhir-akhir ini merebak di seluruh penjuru dunia, mau tidak mau memaksa kita berdiam diri di rumah. Di rumah saja untuk sampai waktu yang tak ditentukan tentu membuat kita tidak nyaman. Bagaimana tidak, kondisi ini memaksa kita untuk mengubah rutinitas kita. Secara naluriah, perubahan adalah hal yang paling tidak disukai, bahkan merupakan hal yang paling ditakuti oleh manusia. Jadi, wajar saja kalau kita merasa gelisah karena perubahan ini.

Namun, tidaklah baik kalau lama-lama murung dan bersedih. Oleh karena itu, sebagai anak muda aku berusaha untuk menyesuaikan diri dan menikmati hari-hari yang saya jalani. Awalnya memang tidak mudah, tetapi seiring berjalannya waktu, saya mulai terbiasa menjalani new normal yang saya alami saat ini.
Mengingat kondisi saat ini, kegiatan perkuliahan pun dilakukan secara daring. Jadi, saya punya waktu yang jauh lebih banyak ketimbang saat masih kuliah seperti biasa. Biasanya, karena jadwal kuliah yang padat dan kesibukan di organisasi kampus, saya jarang memiliki waktu untuk mengembangkan diri. Namun, karena sekarang memiliki waktu luang yang lebih banyak, saya manfaatkan waktu tersebut untuk melakukan hal-hal yang saya lumayan sukai, seperti membaca buku.
Sesekali saya membaca buku untuk mengisi waktu luang. Baik buku berbentuk secara nyata maupun buku online yang terdapat banyak di internet berbentuk e-book dan pdf. Hal ini juga menambah wawasan dan pengetahuanku terhadap kosa kata, dan ini sangat menyenangkan untuk dilakukan sesekali. Apalagi dimasaa pandemi saat ini kita tak jarang untuk dilarang keluar rumah karena adanya batasan.
Oleh karena itu aku berharap begitu banyak ditahun ini semoga saja pandemi dari covid19 ini segera berakhir. Agar ekonomi, produktivitas, dan dampak yang diakibatkannya menjadi berkurang dan menghilang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun