Mohon tunggu...
Alfred Benediktus
Alfred Benediktus Mohon Tunggu... Menjangkau Sesama dengan Buku

Seorang perangkai kata yang berusaha terus memberi dan menjangkau sesama. I Seorang guru di SMP PIRI, SMA dan SMK Perhotelan dan SMK Kesehatan. I Ia juga seorang Editor, Penulis dan Pengelola Penerbit Bajawa Press. I Melayani konsultasi penulisan buku. I Pemenang III Blog Competition kerjasama Kompasiana dengan Badan Bank Tanah

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Debat Sengit di Warung Pak Juki, Kopi Sachet vs Kopi Bubuk

3 Oktober 2025   14:18 Diperbarui: 3 Oktober 2025   14:18 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pak Juki langsung protes:
"Hei! Gue cuci tangan tiap kali ganti channel TV, atau habis bolak balik tempe goreng untuk pelangganku, lho!"

Kopi Bubuk mengangkat alis (kalau dia punya).
"Hygienis? Kamu aja mengandung sodium siklamat sama krim bubuk nabati yang entah dari planet mana. Aku? Cuma kopi. Titik. Kalau mau sedikit pedes, campurin jahe yang diiris tipis-tipis saat aku digoreng manual ala mama-mama di Kampung Nunukae. Kalau mau gula, tambah sendiri. Kalau mau susu, ambil dari sapi, bukan dari pabrik kimia!"

Tiba-tiba, seorang ibu paruh baya nyeletuk dari meja belakang:
"Ya udah, gimana kalau kalian kolaborasi? Misalnya... kopi bubuk asli dikemas dalam sachet biodegradable, tanpa gula, tanpa perisa, cuma kopi murni. Jadi praktis dan orisinal!"

Hening sejenak.

Kopi Sachet dan Kopi Bubuk saling pandang. Lalu...

Kopi Sachet: "Hmm... jadi gue jadi sachet tapi nggak norak?"

Kopi Bubuk: "Dan aku jadi orisinal tapi nggak ribet?"

Keduanya bersalaman (dengan cara mereka masing-masing).

Pak Juki langsung teriak ke dapur:
"Mas! Bikin konsep baru: 'Kopi Sachet Lokal', isi bubuk kopi asli Nagekeo, tanpa gula, tanpa sampah plastik berlebihan! Labelnya tulis: 'Praktis, tapi tetap jagoan!'"

Pelanggan-pelanggan langsung tepuk tangan. Bahkan semut di lantai ikut berjoget.

Dan sejak hari itu, di warung Pak Juki, tak ada lagi perang antara praktis dan orisinal. Yang ada hanyalah secangkir kopi yang enak, dengan label Kopi Sachet Lokal yang jujur, lezat, dan bikin hati adem.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun