Galak Sama Murid, Pas Nyanyi Indonesia Raya Malah Nyanyi 'Indomie Raya'!
Di sebuah sekolah yang namanya rahasia (tapi katanya di pinggir kali, jadi kalau banjir jam pelajaran libur), ada seorang guru yang terkenal... sangat galak. Namanya Pak Kojo, bukan nama asli, tapi kalau asli takut kena UU ITE. Pak Kojo ini punya reputasi: kalau ada murid telat 1 detik, langsung disuruh lari keliling lapangan sambil bawa kapur tulis. Kalau ada yang tidak bawa PR, dikiranya lagi liburan di Bali.
"Kalian ini kayak ikan asin, tidak punya semangat!" hardiknya tiap pagi, mata melotot kayak lampu mobil.
Tapi, seperti pepatah Jawa: "Ojo dumeh, nanti kualat." Atau dalam versi kekinian: "Jangan sombong, nanti pas nyanyi Indonesia Raya liriknya ilang kayak jodoh lu."
Nah, suatu pagi yang cerah (tapi langitnya mendung karena aura galak Pak Kojo), upacara bendera digelar. Semua siswa berbaris rapi. Pak Kojo berdiri paling depan, dada dikembangkan kayak ayam jago, siap memimpin lagu kebangsaan dengan suara powerful ala penyanyi dangdut kondang.
Tapi begitu musik Indonesia Raya dimulai...
"Indonesia... tanah... air... ku..." (suara Pak Kojo mulai goyah)
"Di sanalah... aku... berdiri... jadi... jadi..." (matanya mulai melirik ke kiri, ke kanan, cari bantuan)
"Jadi... Indomie... Raya...?"
"HAHAHAHA!!!"
Seluruh lapangan meledak tawa. Bahkan burung-burung di pohon ikut ngeledek: "Cuit-cuit! Indomie Raya! Enak nggak, Pak? Ada kuahnya?"