Mohon tunggu...
Alfred Benediktus
Alfred Benediktus Mohon Tunggu... Menjangkau Sesama dengan Buku

Seorang perangkai kata yang berusaha terus memberi dan menjangkau sesama. I Seorang guru di SMP PIRI, SMA dan SMK Perhotelan dan SMK Kesehatan. I Ia juga seorang Editor, Penulis dan Pengelola Penerbit Bajawa Press. I Melayani konsultasi penulisan buku. I Pemenang III Blog Competition kerjasama Kompasiana dengan Badan Bank Tanah

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

[nature] Diskusi Tiga Zaman di Atas Awan

13 September 2025   14:32 Diperbarui: 13 September 2025   18:36 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(olahan qwen AI, dokpri)

Diskusi Tiga Zaman di Atas Awan: Saat Santo Fransiskus, Paus Fransiskus, dan Aktivis Lingkungan Bertemu

[Langit biru di atas awan. Angin sepoi-sepoi membawa aroma kemenyan, hujan, dan sedikit polusi Jakarta yang terbawa angin. Tiga tokoh duduk di atas awan yang terlihat seperti sofa putih: Santo Fransiskus Asisi: Jubah cokelat usang, senyum teduh, dan seekor merpati yang sedang mematuki tangannya.Paus Fransiskus: Jubah putih rapi, tangan memegang ponsel yang terus berdering notifikasi "Climate Emergency". Aktivis Lingkungan Modern: Kaos bertuliskan "NET-ZERO IS NOT ENOUGH", laptop terbuka dengan grafik merah-merah, dan wajah yang sedikit frustrasi.]

Adegan 1: "Emisi Serigala" vs. "Emisi Manusia"

Aktivis: (sambil menunjuk layar laptop)

"Kita harus mengukur carbon footprint! Misalnya, berapa emisi karbon dari serigala itu? Biar kita tahu harus berapa ton CO2 yang harus dikurangi!"

Santo Fransiskus: (mengernyit, sambil memandang merpati di bahu)

"Emisi? Serigala? Fratello serigala hanya punya gigitan, bukan emisi. Yang punya emisi itu manusia, dari mobil, pabrik, atau bahkan kopi panas di tanganmu!"

Paus Fransiskus: (tersenyum, mengangkat tangan)

"Benar. Carbon footprint itu jejak karbon dari aktivitas manusia. Misalnya, membakar batubara untuk listrik atau menebang hutan untuk sawit. Tapi serigala? Ia hanya makan daging, lalu buang kotoran-alami, tidak ada emisi."

Aktivis: (menghela napas)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun