Diskusi Tiga Zaman di Atas Awan: Saat Santo Fransiskus, Paus Fransiskus, dan Aktivis Lingkungan Bertemu
[Langit biru di atas awan. Angin sepoi-sepoi membawa aroma kemenyan, hujan, dan sedikit polusi Jakarta yang terbawa angin. Tiga tokoh duduk di atas awan yang terlihat seperti sofa putih: Santo Fransiskus Asisi: Jubah cokelat usang, senyum teduh, dan seekor merpati yang sedang mematuki tangannya.Paus Fransiskus: Jubah putih rapi, tangan memegang ponsel yang terus berdering notifikasi "Climate Emergency". Aktivis Lingkungan Modern: Kaos bertuliskan "NET-ZERO IS NOT ENOUGH", laptop terbuka dengan grafik merah-merah, dan wajah yang sedikit frustrasi.]
Adegan 1: "Emisi Serigala" vs. "Emisi Manusia"
Aktivis: (sambil menunjuk layar laptop)
"Kita harus mengukur carbon footprint! Misalnya, berapa emisi karbon dari serigala itu? Biar kita tahu harus berapa ton CO2 yang harus dikurangi!"
Santo Fransiskus: (mengernyit, sambil memandang merpati di bahu)
"Emisi? Serigala? Fratello serigala hanya punya gigitan, bukan emisi. Yang punya emisi itu manusia, dari mobil, pabrik, atau bahkan kopi panas di tanganmu!"
Paus Fransiskus: (tersenyum, mengangkat tangan)
"Benar. Carbon footprint itu jejak karbon dari aktivitas manusia. Misalnya, membakar batubara untuk listrik atau menebang hutan untuk sawit. Tapi serigala? Ia hanya makan daging, lalu buang kotoran-alami, tidak ada emisi."
Aktivis: (menghela napas)